Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sri Mulyani: Pandemic Fund Berpotensi Terkumpul Lebih dari US$4 Miliar

Menkeu Sri Mulyani meyakini jumlah pandemic fund dapat melebihi dua kali lipat dari nilai saat ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Pertemuan Gabungan Kedua Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan (2nd JFHMM) yang berlangsung pada Sabtu (12/11/2022). Bisnis-Wibi Pangestu Pratama.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Pertemuan Gabungan Kedua Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan (2nd JFHMM) yang berlangsung pada Sabtu (12/11/2022). Bisnis-Wibi Pangestu Pratama.

Bisnis.com, BADUNG — Inisiatif G20 berupa dana darurat persiapan menghadapi pandemi atau Pandemic Fund sejauh ini berhasil menghimpun dana US$1,37 miliar. Jumlah itu diperkirakan segera bertambah, melebihi US$4 miliar.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Pertemuan Gabungan Kedua Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan (2nd JFHMM) yang berlangsung pada Sabtu (12/11/2022) malam.

Sri Mulyani menyebut bahwa pertemuan itu menghasilkan salah satu kesepakatan krusial, yakni pembentukan Pandemic Fund—yang semula bernama Financial Intermediary Fund for Pandemic Preparedness.

Pembahasan itu muncul saat Presidensi G20 Italia dan berhasil rampung di kepemimpinan Indonesia. Bukan hanya membentuk program pengumpulan dana darurat, tetapi saat ini sudah terdapat dana yang masuk senilai US$1,37 miliar.

Dana itu berasal dari 15 kontributor, yaitu anggota G20, negara non G20, dan sejumlah lembaga filantropis.

Sri Mulyani menyebut bahwa terdapat negara lain yang sudah menyatakan komitmen untuk turut menyuntikkan dana darurat persiapan pandemi, yakni Australia, Perancis, dan Arab Saudi. Nilainya akan diumumkan saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20.

Masuknya ketiga negara itu akan menambah dana kelolaan Pandemic Fund, dan dapat memancing lebih banyak lagi dana masuk. Sri Mulyani meyakini jumlahnya dapat melebihi dua kali lipat dari nilai saat ini.

“[Pandemic Fund] akan lebih besar dari US$4 miliar,” ujar Sri Mulyani pada Sabtu (12/11/2022).

Keberadaan Pandemic Fund dinilai penting karena berkaca dari wabah Covid-19, tidak semua negara memiliki kapasitas keuangan untuk penanganan pandemi. Bahkan, banyak negara yang kesulitan menangani dampak ekonomi dari pandemi.

Oleh karena itu, menurut Sri Mulyani, pengelola Pandemic Fund akan membuka pengajuan proposal dari negara yang membutuhkan dana darurat itu.

Pengelola akan memprioritaskan penyaluran dana ke negara berpendapatan rendah dan menengah.

“[Pandemic Fund] ini harus inklusif dan memberikan perhatian lebih bagi negara-negara berpendapatan rendah dan menengah, untuk membangun kapasitasnya dalam menghadapi ancaman pandemi selanjutnya,” ujar Sri Mulyani.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper