Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

OPINI: Net Zero Emission Tetap Terakselerasi

Lebih dari 90% PDB global telah berkomitmen untuk mencapai NZE.Ini berarti kita memasuki penyesuaian struktural terbesar dalam sejarah ekonomi global.
Ilustrasi emisi karbon dari sebuah pabrik/ Bloomberg
Ilustrasi emisi karbon dari sebuah pabrik/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Ketika para pemimpin dunia berkumpul di Bali bulan ini untuk menghadiri KTT G20, apakah mereka akan mempercepat aksi transisi iklim global, atau justru melangkah mundur karena krisis energi global?

Sulit untuk dipercaya bahwa mereka akan melangkah mundur, meskipun perubahan jangka pendek dapat terjadi karena beberapa negara adidaya sedang memastikan keamanan energinya mela-lui peningkatan penggunaan batu bara dan migas selama krisis energi berlangsung dan perang di Ukraina yang berlarut.

Namun hal ini bisa dianggap sebagai tantangan dalam perja-lanan transisi ekonomi global menuju dunia dengan net-zero emission (NZE), karena dapat dipastikan bahwa transisi menuju dekarbonisasi semakin jelas.Penggerak utama transisi ekonomi adalah memburuknya dampak perubahan iklim yang terlihat jelas di seluruh dunia. Biaya yang timbul dari kelam-banan aksi perubahan, sudah melebihi biaya yang diperlukan untuk tindakan transisi iklim.

Dua pertiga wilayah Pakistan terendam banjir hebat pada tahun ini, kebakaran hutan dan kekeringan melanda berbagai negara, termasuk Indonesia, dan hal ini tidak dapat dimungkiri lagi. Penggerak terbesar berikutnya adalah bahwa landasan komer-sial dari aksi iklim telah meng-alami akselerasi dari segi kecepatan dan skala, yang akan lebih lanjut mendorong eko-nomi secara signifikan menuju perubahan.

Lebih dari 90% PDB global telah berkomitmen untuk mencapai NZE.Ini berarti kita memasuki penyesuaian struktural terbesar dalam sejarah ekonomi global. Proses transisi ini mewakili peluang US$4 triliun per tahun dari sektor energi bersih pada periode 2030–2050. Namun, semua sektor usaha perlu bersama menyesuaikan, bergerak mengintegrasikan teknologi, keterampilan, dan pekerjaan yang baru.

Dengan dinamika ini, biaya teknologi juga turun drastis. Teknologi tenaga surya saat ini 80% lebih murah daripada beberapa tahun lalu, teknologi tenaga angin dan penyimpanan baterai menuju ke arah yang sama. Teknologi energi terbarukan adalah pembangkit listrik baru termurah di sebagi-an besar dunia, dengan harga listrik terendah dalam sejarah.

Inilah sebabnya mengapa pergeseran global makin digambarkan sebagai peluang komersial terbesar sepanjang masa. Fokus sumber modal global juga ikut bergeser, misalnya lebih dari 40 perusa-haan manajer investasi yang mengelola lebih dari US$132 triliun tahun lalu berkomitmen untuk menyelaraskan investasi mereka dengan NZE. Follow the money..

Sebagai Presidensi G20, di luar kontribusi bagi ekono-mi dan masyarakat di dalam negeri, Indonesia juga bera-ndil besar dalam mengawal ekonomi G20 memacu tin-dakan lebih lanjut. Termasuk di antaranya Lembaga Sui Generis yang mengembangkan sektor-sektor usaha baru di bawah fokus green investinguntuk keunggulan negara yang berpotensi triliunan dolar AS.

Selain itu, terdapat juga pelu-ang pada perdagangan karbon di bawah regulasi yang sema-kin berkembang. Seperti negara lain di kawa-san Asia, Indonesia sedang mempertimbangkan kebijakan, insentif, dan peraturan untuk memanfaatkan peluang ber-sejarah ini untuk kemajuan bangsa.

Menariknya, bukan hanya pemerintah saja yang dapat mengambil andil. Perusahaan-perusahaan terkemuka menyadari bahwa potensi kerugian maksimum (value at risk) dalam model bisnis mereka yang disebabkan perubahan iklim makin menentukan keunggulan kompetitif mereka.

Pada akhirnya, agenda ini akan menjadi core business dan core strategy bagi mereka yang siap berkompetisi di masa depan. Lembaga per-bankan dan perusahaan-peru-sahaan Indonesia juga makin menjadi bagian dari rombong-an ini.Seperti apa wujud tran-sisi ini dalam praktiknya? Perusahaan perlu menanamkan aksi iklim sebagai strategi bisnis inti, bukan sebatas kegi-atan CSR atau sosial di perife-ral perusahaan.

Pahami benar peluang dari transisi iklim dan mengguna-kan kembali model bisnis Anda untuk memanfaatkannya.Salah satu peluang yang terbuka adalah memanfaatkan green financing yang makin meningkat dan terjangkau untuk mendukung penguatan model bisnis Anda.

Untuk pertama kalinya juga, International Energy Agency memperkirakan skenario di mana puncak penggunaan bahan bakar fosil, meskipun mempertimbangkan krisis energi dan situasi Ukraina, akan terjadi lebih awal dari perkiraan sebelumnya.

Dunia memahami transisi cepat yang berlangsung, dan meresponsnya, seperti yang ditunjukkan oleh Indonesia melalui fokusnya pada tran-sisi iklim dan energi melalui Presidensi G20.Itu juga mengapa para pemimpin di G20 akan lebih fokus meningkatkan tran-sisi energi global, daripada melangkah mundur.

Seperti yang pernah dikata-kan seorang penasihat kepada Presiden Clinton: it’s the eco-nomy, stupid!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper