Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertamina Berambisi Jadi Produsen Listrik Berbasis Panas Bumi Kelas Dunia

Pertamina akan meningkatkan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi dari semula 672 megawatt (MW) pada 2020 menjadi 1.128 MW pada 2026.
Suasana PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Jumat (13/3/2020). PGE menargetkan pengeboran sumur semi eksplorasi untuk pembangunan PLTP Unit 7 dan Unit 8 akan dimulai pada Semester II/2020. Bisnis/Lukas Hendra.
Suasana PLTP Lahendong Unit 5 dan 6 di Tompaso, Kabupaten Minahasa, Jumat (13/3/2020). PGE menargetkan pengeboran sumur semi eksplorasi untuk pembangunan PLTP Unit 7 dan Unit 8 akan dimulai pada Semester II/2020. Bisnis/Lukas Hendra.

Bisnis.com, JAKARTA — PT Pertamina (Persero) kembali menegaskan ambisinya untuk menjadi pemain kelas dunia produsen listrik hijau berbasis tenaga panas bumi di masa mendatang. Sejumlah pengembangan serta kerja sama telah dilakukan untuk mengoptimalkan pemanfaatan panas bumi di dalam negeri.

"Kami mempunyai tujuan untuk menjadi pemain kelas dunia untuk panas bumi. Ada peluang karena masih kurang dari sepuluh persen yang dimanfaatkan dari total potensi yang dimiliki Indonesia," kata Senior Vice President Research Technology and Innovation Pertamina Oki Muraza, dalam diskusi di Paviliun Indonesia di COP-27, Sharm el Sheikh, Mesir seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (10/11/2022).

Oki mengatakan, Indonesia memiliki potensi hampir 24 gigawatt (GW) panas bumi. Kendati demikian, pemanfaatan potensi sumber daya itu masih berada di bawah 10 persen dari potensi yang tersedia.

Saat ini, Pertamina sedang mengembangkan teknologi yang lebih baik di bidang eksplorasi, dapat menyediakan studi komprehensif tentang geosains, serta mengembangkan metode baru yang memungkinkan untuk diterapkan di industri panas bumi.

"Ini adalah sesuatu yang telah dilakukan selama bertahun-tahun sehingga secara teknologi kami menguasainya mulai dari kegiatan eksplorasi, pengembangan, produksi, pengeboran, dan sebagainya," kata Oki.

Pertamina juga akan meningkatkan kapasitas panas bumi dari semula 672 megawatt (MW) pada 2020 menjadi 1.128 MW pada 2026.

Pertamina berupaya memiliki keunggulan operasional terbaik di sektor hulu, integrasi dalam mengembangkan area baru, serta memperluas rantai nilai produk dari energi panas bumi, seperti produk green energy yang berupa green methanol, green hydrogen, nano-silica, green liquid CO2, carbon credit, dan mendukung dalam pengembangan klaster industri hijau di Tanah Air.

"Kami berharap dapat mempercepat dalam pengembangan area baru, di mana saat ini pengembangan area baru dapat digunakan tidak hanya untuk listrik tetapi kami mulai memikirkan lokasi yang memungkinkan dapat dikembangkan untuk green hydrogen," ujarnya.

Oki mengatakan, Pertamina membuka peluang kerja sama dengan para pemain di bidang panas bumi di Indonesia dan energy efficiency untuk mengimplementasikan solusi teknologi yang dikembangkan pihaknya sehingga dapat mengembangkan lebih banyak pembangkit listrik tenaga panas bumi dan produk lain dari panas bumi, serta mengoptimalkan pemanfaatan potensi panas bumi di dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper