Bisnis.com, JAKARTA – Utusan pemerintah China dalam KTT COP27 meminta negara-negara kaya untuk memberi lebih banyak dukungan kepada negara berkembang yang dirugikan oleh perubahan iklim.
Dilansir dari Bloomberg pada Senin (7/11/2022), utusan China untuk perubahan iklim Xie Zhenhua menyerukan adanya bantuan kepada negara berkembang untuk menghadapi perubahan iklim, terutama bantuan pendanaan.
"Saya berharap konferensi kali ini akan memenuhi tuntutan negara berkembang sebanyak mungkin, karena konferensi ini digelar di Mesir, sebuah negara berkembang," kata Xie Zhenhua dalam KTT COP27.
KTT yang diadakan di Resor Laut Merah Sharm El-Sheikh dimulai dengan kesepakatan untuk menyepakati dana kompensasi yang disebut “loss and damage” untuk negara-negara berkembang karena yang terkena dampak perubahan iklim.
Meskipun negara-negara berkembang menginginkan bantuan untuk dampak pemanasan yang tidak mereka sebabkan, negara maju khawatir bahwa dana kompensasi ini dapat memicu lonjakan permintaan pendanaan yang tidak terbatas.
Tetapi komitmen sebelumnya yang dibuat untuk negara-negara berkembang justru masih belum terpenuhi, termasuk janji untuk memberikan pendanaan iklim senilai US$100 miliar per tahun.
Baca Juga
China sebagai penghasil karbon terbesar di dunia turut mengirim delegasi beranggotakan lebih dari 50 orang ke KTT COP27 di Mesir, yang dipimpin oleh wakil menteri ekologi dan lingkungan Zhao Yingmin.
Meski demikian Xie menolak untuk menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan China dan Amerika Serikat (AS) melanjutkan pembicaraan bilateral formal tentang perubahan iklim selama KTT COP27.
Utusan AS untuk KTT COP27 John Kerry mengungkapkan pada akhir bulan lalu bahwa AS dan China sudah diam-diam bertukar pesan dengan harapan melanjutkan pembicaraan. China menghentikan negosiasi iklim dan beberapa masalah lainnya pada bulan Agustus setelah kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan.