Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Inflasi Tahunan Korsel Melesat ke 5,7 Persen pada Oktober 2022, Sesuai Proyeksi

Kantor Statistik Korea melaporkan indeks harga konsumen (IHK) Korsel naik 5,7 persen year-on-year (yoy), naik dari 5,6 persen pada September.
Myeongdong, Korea Selatan/
Myeongdong, Korea Selatan/

Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi tahunan Korea Selatan kembali meningkat pada bulan Oktober 2022 menyusul kuatnya permintaan konsumen. Hal ini meningkatkan tekanan pada bank sentral untuk terus menaikkan suku bunga.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (2/11/2022), Kantor Statistik Korea melaporkan indeks harga konsumen (IHK) Korsel naik 5,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/yoy), naik dari 5,6 persen pada September dan sejalan dengan proyeksi ekonom.

Sementara itu, inflasi inti yang mengecualikan kenaikan harga energi dan makanan mencapai 4,8 persen, jauh di atas perkiraan ekonom sebesar 4,5 persen.

Kenaikan inflasi ini meningkatkan tekanan terhadap Bank of Korea (BOK) untuk terus melakukan pengetatan kebijakan moneter. Bank sentral Korsel ini akan mengadakan rapat kebijakan tiga pekan ke depan untuk memutuskan apakah akan menaikkan suku bunga acuan 50 basis poin lagi atau bersikap sedikit lunak dengan kenaikan 25 basis poin.

Analis pendapatan tetap Shinhan Securities Ahn Jae-kyun mengatakan kenaikan laju inflasi ini semakin membuka kemungkinan kenaikan suku bunga acuan 50 basis poin pada pertemuan mendatang.

“Meskipun inflasi bukan satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kebijakan, permintaan kuat dan data hari ini tidak dapat disangkal,” ujar Ahn seperti dikutip Bloomberg.

BOK telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 bps poin pada dua dari tiga pertemuan terakhirnya untuk mempersempit kesenjangan suku bunga dengan Federal Reserve dan membendung depresiasi won.

Won berada di kisaran level terendah dalam 13 tahun, meningkatkan biaya impor dan mengimbangi manfaat dari melemahnya pertumbuhan harga makanan dan energi.

BOK akan menggelar rapat kebijakan 24 November mendatang untuk memperbarui proyeksi inflasi dan pertumbuhan. Target inflasi utama BOK saat ini berada di level 3 persen.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper