Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kontribusi Industri Kulit dan Alas Kaki Terhadap PDB Tembus Rp7,57 Triliun

Kontribusi industri kulit, barang dari alas kaki, dan alas kaki terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional menembus Rp7,57 triliun pada kuartal II/2022.
Pengunjung memilih sepatu di pameran produk kulit/JIBI
Pengunjung memilih sepatu di pameran produk kulit/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Kontribusi industri kulit, barang dari alas kaki, dan alas kaki terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional menembus Rp7,57 triliun pada kuartal II/2022.

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang mengatakan capaian tersebut mengalami kenaikan 13,12 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni senilai Rp6,7 triliun.

"Kenaikan ini didorong tingginya permintaan ekspor, investasi, serta pengalihan order ke Indonesia," kata Agus seperti dikutip dari siaran pers, Sabtu (29/10/2022).

Menurut Agus, industri kulit merupakan salah satu subsektor industri pengolahan nonmigas yang memiliki kinerja positif.

Terkait dengan hal itu, Direktur Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian Luar Negeri Renata Hutagalung melihat potensi pasar baru untuk ekspor produk industri kulit olahan Indonesia, yakni Tanzania.

"Banyaknya hewan ternak dan tersedianya SDM yang memadai dapat menjadi keuntungan bagi Tanzania untuk memenuhi permintaan kulit dan produk kulit secara domestik, nasional, dan internasional," kata Renata.

Dia menambahkan, menurut laporan Food and Agriculture Organization (FAO) pada 2020, aktivitas peternakan berkontribusi 7,6 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Tanzania.

Tanzania merupakan negara kedua di Afrika yang memiliki populasi hewan ternak terbanyak setelah Ethiopia. Industri kulit memiliki potensi besar karena banyaknya kulit yang tersedia dari populasi hewan ternak yang tinggi tersebut.

Namun demikian, pemerintah mengakui sumber saya manusia (SDM) kompeten di industri kulit masih menjadi tantangan tersendiri bagi Tanzania.

Menyikapi kondisi itu, Indonesia, Tanzania, dan Jerman melakukan kerja sama. Tujuannya, mentransfer pengetahuan dan keahlian terkait dengan industri kulit sehingga SDM industri kulit Tanzania menjadi lebih kompeten.

Kerja sama tersebut direncanakan, diimplementasikan, dan dievaluasi oleh program South-South Triangular Cooperation (SSTC) Technical and Vocational Educational Training (TVET). Pembiayaan program dilakukan secara co-sharing dari pihak-pihak yang terlibat. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper