Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) melepas ekspor 744.000 liter etanol senilai US$818.400 atau setara dengan Rp12,7 miliar produksi PT Molindo Raya Industrial dengan tujuan Filipina dan Thailand.
Adapun, lima dari 31 kontainer dilepas hari ini dan sisanya menyusul dalam waktu sepekan ke depan. Bahan baku etanol diserap dari hasil pertanian tebu rakyat di sekitar pabrik dengan melibatkan tak kurang dari 25.000 petani.
Pelepasan ekspor berlangsung hari ini, Jumat (28/10/2022) di Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Turut hadir dalam acara tersebut Bupati Malang M. Sanusi dan Komisaris Utama PT Molindo Raya Industrial Indra Winarno.
“Saya bahagia menyaksikan pelepasan ekspor produk etanol ke pasar global hari ini sebanyak lima kontainer. Industri ini sangat strategis karena menyerap bahan baku dari petani dan hasil produksinya ditujukan untuk ekspor. Kedatangan saya untuk menunjukkan dukungan pemerintah bagi usaha-usaha strategis seperti ini,” kata Zulhas dalam siaran pers, Jumat (28/10/2022).
PT Molindo Raya Industrial membantu menyerap hasil pertanian tebu rakyat di sekitar pabrik sebagai bahan baku etanol. Tidak kurang dari 25.000 petani Jawa Timur menyuplai bahan baku ke perusahaan tersebut. Selain melepas ekspor ke Filipina dan Thailand, PT Molindo juga mengekspor produk etanol ke negara-negara lain yaitu Jepang, Singapura, dan Vietnam.
Mendag Zulkifli Hasan juga mengapresiasi PT Molindo Raya Industrial atas penerapan konsep berkelanjutan yang dilakukan dalam proses produksinya. PT Molindo Raya Industrial, yang merupakan produsen etanol untuk bahan yang aman bagi makanan (food grade) terbesar di Indonesia, memanfaatkan sekitar 115.000 ton limbah tetes tebu untuk produksinya.
Baca Juga
“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada pimpinan dan jajaran PT Molindo Raya Industrial atas kontribusinya membantu perekonomian nasional, tidak hanya dari sisi ekspor, tetapi juga pada aspek berkelanjutan serta pemberdayaan petani di sekitar,” ungkap Zulhas.
Dia meyakini bahwa Indonesia mampu menjawab berbagai tantangan kebutuhan pasar global untuk produk-produk berkualitas tinggi. Mendag juga mengatakan, pemerintah akan selalu mendukung industri-industri strategis yang berorientasi ekspor dan mendukung pertanian rakyat.
“Diharapkan kegiatan pelepasan ekspor ini dapat menjadi momentum untuk mendorong perluasan akses pasar ekspor bagi produk-produk Indonesia di masa depan, sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi Indonesia di masa pemulihan setelah pandemi Covid-19,” tutur Zulhas.
Secara umum, kinerja perdagangan etanol Indonesia dapat dikategorikan cukup baik. Dalam perdagangan etanol dunia, pada 2021 Indonesia berada pada urutan ke-21 sebagai negara eksportir etanol dengan kadar di atas 80 persen. Pada masa pandemi 2021, nilai ekspor etanol Indonesia tumbuh cukup signifikan sebesar 81,74 persen dibandingkan nilai ekspor pada 2020.
Total nilai ekspor etanol pada 2021 sebesar US$67,81 juta, melampaui nilai pada tahun 2019 (sebelum masa pandemi Covid-19) yang senilai US$46,37 juta. Pada 2020, atau saat pandemi Covid-19, nilai ekspor etanol Indonesia sempat turun menjadi US$37,31 juta.