Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Alas Kaki dari AS Turun, Mendag Minta Pengusaha Lakukan Hal Ini

Mendag Zulkifli Hasan mengungkapkan strategi yang sebaiknya dilakukan pengusaha dalam menghadapi penurunan permintaan ekspor alas kaki dan garmen.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan - BISNIS-Annisa Kurniasari Saumi.
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan - BISNIS-Annisa Kurniasari Saumi.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meminta para pelaku usaha untuk tidak mengandalkan pasar tradisional, tapi beralih menuju negara nontradisional dalam menyikapi tren penurunan permintaan ekspor alas kaki ke Amerika Serikat.

“Ya makanya kalau mengandalkan pasal tradisional barat saja, Amerika dan Eropa lagi susut, sunset, turun. Inggris dan Eropa saja berat gara-gara perang, maka kami buka pasar baru. Jadi kami harus memperluas pasar dan ini jalan tolnya sudah saya buka,” kata Mendag saat ditemui di Kota Kasablanka, Kamis (27/10/2022).

Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan Afrika dan India dengan jumlah penduduk yang lebih dari satu miliar menjadi pasar potensial untuk ekspor produk, salah satunya alas kaki.

Kementerian Perdagangan pun telah membuka jalan tol menuju negara nontradisional tersebut melalui perjanjian dagang IUAE-CEPA (Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement).

Persetujuan perjanjian dagang ini menjadi pintu masuk Indonesia ke UEA yang merupakan hub untuk meningkatkan ekspor ke negara-negara tujuan nontradisional seperti di kawasan Teluk, Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

“Sudah ada perjanjian bisa melalui UEA [Uni Emirat Arab], kalau ekspor melalui UEA pajaknya nol. Mau ngirim pakaian alas kaki, makanan, hasil pertanian, bisa ke afrika, ke timur tengah, jadi harus kembangkan pasar baru karena ini lagi ada perang. Turun pasarnya, pembelinya lambat bahkan resesi,” ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengeluhkan penurunan permintaan ekspor dari Amerika Serikat untuk produk alas kaki sebesar 50 persen dan tekstil dan produk tekstil (TPT) sebesar 30 persen.

“Sekarang sudah ada imbasnya, ekspor tujuan kita mengalami pelemahan ekonomi, Amerika Serikat, Uni Eropa sudah menurun. Hari ini saya dilaporkan sektor sepatu drop 50 persen orderannya, garmen 30 persen,” ujar Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani, Kamis (20/10/2022).

Pada Oktober 2022, Kementerian Perdagangan melakukan misi dagang ke beberapa negara nontradisional salah satunya Qatar, sesuai dengan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Pada misi dagang tersebut, Kemendag bersama rombongan pelaku usaha asal Indonesia berhasil mengantongi potensi transaksi sebesar Rp23,2 miliar dari Qatar saat sesi penjajakan kesepakatan dagang (business matching).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper