Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AS Selamat dari Resesi! Ekonomi Tumbuh 2,6 Persen pada Kuartal III/2022

Amerika Serikat (AS) akhirnya keluar dari jurang resesi setelah pertumbuhan ekonomi tumbuh 2,6 persen pada kuartal III/2022.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden/ Bloomberg
Presiden Amerika Serikat Joe Biden/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat (AS) akhirnya keluar dari jurang resesi setelah ekonomi negara tersebut tumbuh 2,6 persen pada kuartal III/2022.

Dikutip dari Bloomberg pada Kamis (27/10/2022), capaian tersebut merupakan kenaikan pertama tahun ini. Konsumsi masyarakat AS terbukti tangguh dalam menghadapi inflasi yang meluas dan kenaikan suku bunga Federal Reserve (The Fed) yang melaju cepat.

Perkiraan awal Departemen Perdagangan menunjukkanProduk domestik bruto (PDB) AS naik 2,6 persen (year-on-year/yoy) pada periode Juli hingga September 2022, setelah jatuh untuk dua kuartal pertama tahun ini.

Konsumsi pribadi, bagian terbesar dari ekonomi, naik 1,4 persen, lebih baik dari perkiraan tetapi masih melambat dari kuartal sebelumnya.

Proyeksi median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom, kenaikan 2,4 persen dalam PDB dan kenaikan 1 persen untuk konsumsi pribadi. Rincian laporan menunjukkan peningkatan yang kuat dalam investasi bisnis, didukung oleh peralatan dan produk kekayaan intelektual.

Sementara itu, pengeluaran konsumen didorong oleh peningkatan pengeluaran untuk layanan, dan pengeluaran pemerintah juga ditambahkan ke angka utama.

Meski demikian, kontributor terbesar terhadap PDB AS tercatat pada kategori ekspor bersih yang fluktuatif.

"Sementara itu, sektor perumahan [properti] menjadi penghambat pertumbuhan yang signifikan," tulis Bloomberg seperti dikutip Kamis (27/10/2022).

Pengukuran utama dari permintaan mendasar yang menghilangkan komponen perdagangan dan pasokan, penjualan akhir yang disesuaikan dengan inflasi untuk pembeli domestik, naik 0,5 persen pada kuartal III/2022. Capaian ini menjadi salah satu yang paling lambat sejak awal pandemi Covid-19.

Mesin utama ekonomi AS, yaitu belanja konsumen, tetap di bawah tekanan dari inflasi tertinggi dalam satu generasi. Pasar tenaga kerja yang kuat dan tabungan yang terkumpul selama pandemi sejauh ini telah memberi penduduk AS sarana untuk tetap berbelanja.

Meski demikian, tidak jelas berapa lama rumah tangga dapat bertahan karena upaya The Fed untuk menjinakkan inflasi menimbulkan hambatan bagi pertumbuhan.

Dalam waktu dekat, kebijakan The Fed mendorong tingkat hipotek ke level tertinggi dalam dua dekade sehingga menyebabkan kemerosotan yang cepat dari pasar perumahan.

"Di masa mendatang, banyak ekonom memperkirakan tindakan bank sentral pada akhirnya akan mendorong ekonomi ke dalam resesi," tulis Bloomberg.

Seperti diketahui, ekonomi AS telah mengalami kontraksi dalam dua kuartal berturut-turut. Pada kuartal I/2022, produk domestik bruto (PDB) AS tercatat 1,6 persen (yoy). Situasi makin memburuk setelah ekonomi Negeri Paman Sam minus 0,9 persen pada kuartal II/2022 sehingga mencatat resesi teknis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper