Bisnis.com, JAKARTA - Stagflasi adalah situasi melemahnya kondisi ekonomi, inflasi tinggi dan angka pengangguran yang meningkat di waktu yang bersamaan dalam periode tertentu.
Di tengah situasi tersebut, terjadi kenaikan harga-harga bersamaan dengan penurunan PDB atau Produk Domestik Bruto. Di samping itu, usaha pemerintah dalam mengatasi inflasi justru membuat pertumbuhan ekonomi melemah hingga terjadinya resesi.
Istilah stagflasi pertama kali digunakan pada tahun 1960 an oleh politisi Inggris Macleod di tengah kondisi ekonomi yang sedang mengalami tekanan saat itu. Saat memberikan pidato di Dewan Rakyat Britania Raya pada saat itu, Macleod menggambarkan kondisi inflasi sekaligus stagnasi yang terjadi di Inggris sebagai situasi stagnasi.
Berikut ini adalah beberapa penjelasan tentang stagflasi yang sudah dilansir dari berbagai sumber:
1. Penyebab Stagflasi
- Melemahnya kondisi ekonomi
Kegiatan perekonomian berkaitan erat dengan harga bahan bakar minyak dan bahan pokok lainnya. Untuk itu, kenaikan harga minyak berpengaruh besar terhadap harga barang dan jasa. Seringkali, pemerintah dan bank sentral mengeluarkan kebijakan untuk mengendalikan inflasi. Namun, kebijakan tersebut justru menekan pertumbuhan ekonomi sehingga dapat terjadinya stagflasi. - Uang yang beredar meningkat
Stagflasi juga berkaitan dengan meningkatnya uang yang beredar di masyarakat. Saat bank sentral dan pemerintah membuat kebijakan untuk meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat, dapat terjadi inflasi. Kebijakan tersebut dapat berupa bank sentral yang mencetak mata uang dan mempermudah kredit dengan menurunkan suku bunga acuan. - Angka pengangguran yang tinggi
Dalam hal ini, angka pengangguran yang tinggi beriringan dengan kenaikan harga barang-barang pokok. Saat harga barang-barang dan jasa naik karena ketersediaan barang terbatas, maka dapat terjadinya inflasi. Masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan juga akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya.
2. Dampak Stagflasi
- Penurunan daya beli
Penurunan stagflasi secara umum akan diawali dengan adanya lonjakan inflasi yang membuat semua barang-barang kebutuhan pokok seperti bahan pangan dan bahan bakar energi. Jika harga terus mengalami lonjakan hingga melesat ke level tertinggi, hal tersebut akan berimbas ke menurunnya daya beli masyarakat yang membuat pertumbuhan ekonomi menjadi lambat. - Anjloknya nilai investasi
Karena banyaknya perusahaan yang merugi, tentu saja harga saham perusahaan tersebut ikut terseret turun dan merosot ke level terendah. Efek domino ini akan berlangsung dengan cepat hingga indeks harga saham di suatu negara anjlok. - Merosotnya pendapatan berbagai perusahaan
Agar tetap bisa kompetitif dan dapat bersaing dengan produsen lainnya, perusahaan-perusahaan tersebut harus menurunkan harga. Dengan keadaan ini maka keuntungan sektor bisnis yang mencakup industri, manufaktur, perdagangan bahkan perumahan dan jasa akan merosot tajam.
3. Contoh stagflasi
Contoh stagflasi dapat digambarkan dengan kondisi Ketika pemerintah di sebuah negara mencetak uang. Hal ini akan menyebabkan peningkatan jumlah uang dan menyebabkan inflasi, sekaligus menaikkan tarif pajak yang akan memperlambat pertumbuhan ekonomi.
Itulah beberapa penjelasan stagflasi yang perlu kamu tahu.