Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jerman Desak RI Beri Insentif Kendaraan Listrik

Pemerintah Indonesia diharapkan bisa memberi insentif terkait dengan percepatan kendaraan listrik.
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. /Bisnis-M. Faisal Nur Ikhsan
Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Borobudur di Magelang, Jawa Tengah. /Bisnis-M. Faisal Nur Ikhsan

Bisnis.com, NUSA DUA - Pemerintah Jerman mendorong Pemerintah Indonesia merealisasikan insentif untuk mempercepat realisasi penggunaan kendaraan listrik seperti yang telah dilakukan oleh negaranya.

Deputy Head of the Embassy of the Federal Republic of Germany Thomas Graf mengatakan perubahan di sektor transportasi sangat penting untuk dilakukan. Pasalnya sekitar 40 persen dari negara di seluruh dunia mendapati sektor transportasi merupakan sektor dengan konsumsi energi tertinggi. Sementara di sebagian besar negara lainnya, sektor transportasi menempati urutan kedua.

Di indonesia, sektor transportasi merupakan sumber emisi terbesar ketiga, menyumbang 27 persen dari total emisi karbondioksida yang dihasilkan dari konsumsi energi. Angka ini, lanjutnya, berpotensi meningkat didorong oleh meningkatnya urbanisssi dan level kemakmuran ekonomi.

Thomas menilai transformasi perkotaan menjadi kota yang berkelanjutan menjadi kunci untuk mengurangi emisi. Di Jerman sendiri, pengurangan emisi telah ditetapkan di revisi UU terkait perubahan iklim. Hal ini juga diimplementasikan di sektor transportasi

Dia memaparkan apabila dibandingkan dengan pada 1980, emisi dari lalu lintas dan transportasi harus dikurangi hampir 42 persen pada 2030 yang akan dicapai lewat berbagai usaha. Termasuk meningkatkan pangsa pasar untuk menggunakan transportasi kereta, khususnya di daerah perkotaan dan meningkatkan kualitas infrastruktur untuk bersepeda. Selain itu juga meningkatkan pangsa penggunaan bahan bakar alternatif dan pengenalan pajak karbon dan pajak di sektor transportasi.

"Kami juga mendorong mobilitas menggunakan kendaraan listrik yang didukung oleh sistem insentif, termasuk enviromental bonus yang dilakukan untuk mencapai target penggunaan 7 juta hingga 10 juta kendaraan listrik pada 2030," ujarnya, Kamis (20/10/2022).

Selain itu, pemerintah negeri Panzer juga mendorong pembelian bus listrik, bus berbahan bakar hidrogen atau biogas yang digunakan oleh angkutan umum lokal.

Sejauh ini, pemerintah jerman membantu mendanai proyek yang berhubungan dengan transportasi di berbagai belahan dunia dengan total lebih dari 60 juta euro per tahun, termasuk di Indonesia.

"Kerja sama Jerman dan Indonesia di bidang transportasi telah menghasilkan banyak solusi yang sudah berhasil diterapkan, di antaranya adalah di Jakarta dengan dukungan Institute of the transportation and development policy (ITDP).

Bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan, pemerintah Jerman juga memberikan bantuan dalam membangun dan mendukung beberapa kota-kota besar seperti Kota Bandung, Semarang Makassar, Pekanbaru ,dan Batam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper