Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyebutkan sejumlah proyek perkeretaapian yang potensial untuk ditawarkan ke investor.
Direktur Sarana Perkeretaapian Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub Djarot Tri Wardhono mengungkap bahwa sebagian besar proyek-proyek yang berpotensi ditawarkan ke investor masih berada dalam tahap studi kelayakan (feasibility study).
"Kalau yang akan ditawarkan itu seperti [kereta] perkotaan Semarang. Itu masih dalam feasibility study. Lalu di Bandung kan sudah mulai, tapi semua penanggung jawab proyeknya pemerintah daerah," terangnya di sela-sela acara Indonesia Railway Conference di JIExpo Kemayoran, Rabu (19/10/2022).
Tidak hanya itu, proyek MRT Fase 3 Balaraja–Cikarang atau East-West Line serta Fase 4 Fatmawati–TMII juga dinilai potensial untuk bisa mendapatkan dukungan dari investor.
Khususnya untuk proyek Fase 4, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun baru saja menawarkan proyek MRT dengan jalur sepanjang 12 kilometer (km) itu kepada Korea Selatan.
"Kami punya rencana [untuk menawarkan ke investor], namun belum berani kami declare, tetapi ada potensi," tegasnya.
Baca Juga
Djarot juga menjelaskan tantangan untuk berinvestasi pada proyek perkeretaapian. Menurutnya, biaya investasi yang dibutuhkan di awal sangat besar dan konsesinya lebih panjang.
"Beda dengan jalan tol. Kalau itu satu segmen kita lepas, bisa kita jual. Kalau kereta api kan tidak bisa seperti itu. Karena sarana dan prasaran satu kesatuan," tuturnya.