Bisnis.com, JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumpulkan dan mengolah data dari perangkat gawai karena bermanfaat untuk penyusunan statistik, berkaitan dengan pencapaian target Sustainable Development Goals atau SDGs.
Kepala BPS Margo Yuwono menjelaskan bahwa pihaknya turut memikul tanggung jawab menyediakan indikator stastistik dalam pencapaian berbagai target SDGs. Data statistik menjadi acuan dan gambaran atas jalannya SDGs, termasuk untuk evaluasi perkembangannya.
Menurut Margo, pihaknya akan melakukan inovasi penyediaan indikator SDGs dengan memanfaatkan mahadata (big data). BPS akan mengumpulkan dan mengolah dua jenis data, yakni perangkat ponsel (mobile phone data) dan citra satelit.
"Jenis data yang dihasilkan dari mobile phone, di sana ada statistik pariwisata dan indikator TIK [teknologi informasi dan komunikasi]," ujar Margo dalam Sosialisasi Peraturan Peresiden Nomor 111/2022, Selasa (18/10/2022).
Menurutnya, data dari perangkat handphone dapat menghasilkan empat indikator statistik yang mendukung pencapaian SDGs. Dalam hal pariwisata, data itu bisa menunjukkan jumlah wisatawan mancanegara dan jumlah kunjungan wisatawan nusantara.
Lalu, dalam hal indikator TIK, data gawai dapat menunjukkan proporsi penduduk yang terlayani oleh broadband dan persentase pengguna internet.
Baca Juga
Menurut Margo, secara keseluruhan, pengumpulan dan pengolahan mahadata perangkat ponsel dapat menghasilkan 12 indikator baru dari delapan tujuan (goals) SDGs, seperti tujuan pengentasan kemiskinan, pengentasan kelaparan, peningkatan kualitas kesehatan, hingga mengurangi ketimpangan sosial.
Dia menyebut bahwa terdapat berbagai kelebihan dari pemanfaatan data perangkat ponsel itu, seperti cakupan data yang sangat luas, timelier data, granularity data, hingga efisiensi biaya. Namun, terdapat pula tantangan dalam pemanfaatan data-data itu.
Menurut Margo, BPS perlu mencari metodologi pengolahan data perangkat handphone yang bisa menghasilkan statistik resmi. BPS perlu memastikan hasil pengolahan data itu bisa menjadi rujukan dalam mengukur berbagai capaian SDGs.
"Kemudian isu legalitas data, akses terhadap data, dan keberlanjutan data, termasuk privasi dan keamanan data menjadi tantangan yang harus dipikirkan, bagaimana agar peluang itu bisa kita raih bersama," kata Margo.