Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BTN Raih Restu Rights Issue, Bidik Pembiayaan Perumahan 1,32 Juta Unit

BTN menargetkan pembiayaan perumahan hingga 1,32 juta unit hingga 2025 setelah mendapatkan restu untuk rights issue.
Pekerja sedang menggarap proyek perumahan yang dibiayai oleh BTN. /Bisnis-Arief Hermawan P
Pekerja sedang menggarap proyek perumahan yang dibiayai oleh BTN. /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) menargetkan capaian pembiayaan perumahan sebanyak 1,32 juta unit sampai dengan 2025. 

Target tersebut menjadi salah satu faktor BTN melakukan penerbitan saham baru atau rights issue setelah mendapat persetujuan dari para pemegang saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) hari ini, Selasa (18/10/2022). 

Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan setidaknya ada 3 faktor yang mendorong perseroan mengambil langkah tersebut. Salah satunya yaitu mempercepat penyelesaian backlog perumahan.

"Perseroan memiliki peran strategis dalam mempercepat penyelesaian backlog kepemilikan rumah melalui pemberian Kredit Pemilikan Rumah (KPR), khususnya kepada Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)," kata Haru dalam keterangan resminya, Selasa (18/10/2022). 

Untuk mencapai target 1,32 juta unit hingga 2025, pihaknya juga akan bekerjasama dengan developer properti untuk mengembangkan produk hunian terjangkau bagi milenial. 

Kedua, Haru melihat saat ini kebutuhan perumahan nasional masih sangat tinggi. Merujuk pada data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), backlog per tahun 2021 mencapai 12,7 juta rumah tangga. 

Ketiga, perseroan perlu untuk mengembangkan bisnis khususnya di ekosistem pertumbuhan kebutuhan rumah. Dalam hal ini, pihaknya melakukan ekspansi bisnis di berbagai rantai pasok perumahan dan mengembangkan ekosistem perumahan digital untuk meningkatkan pertumbuhan di masa mendatang.

Rencana tersebut tentunya membutuhkan peningkatkan kapasitas dalam penyaluran kredit, maka, lewat rights issue ini BTN optimis dapat memperkuat posisinya sebagai bank terbesar ke-5 di Indonesia dari sisi aset. 

BTN memproyeksi bisnisnya di tahun 2025 mencakup kepemilikan aset di atas Rp550 triliun, pertumbuhan kredit tumuh di atas 14 persen dalam 5 tahun, ROE di atas 16 persen dan rasio kecukupan modal (CAR) terjaga pada tingkat optimal untuk mendukung bisnis. 

"Rights issu ini juga akan memperkuat peran perseroan sebagai agent of development, untuk meningkatkan kesejahteraan Indonesia. Rencana penerbitan sahan baru ini, diharapkan akan emningkatkan kemampuan perseroan dalam rangka mendukung Program Perumahan Nasional, khususnya Program Pemerintah Sejuta Rumah," jelas Haru. 

Haru yakin rights issue juga akan berdampak pada pembangunan konstruksi perumahan sehingga dapat memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) sehingga 90 persen bahan konstruksi perumahan merupakan produk lokal.

"Rights issue akan mampu meningkatkan value creation Perseroan. Dengan bisnis yang bertumbuh, Perseroan dapat meningkatkan dividen dan pajak," jelasnya.

Adapun, saham baru akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 4,6 miliar saham Seri B sebesar Rp500 per saham. Pelaksanaan harga dan rasio rights issue akan tercantum dalam prospektus final setelah dinyatakan efektif oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Sementara untuk tanggal pelaksanaan seperti cum date, ex date, dan periode perdagangan rights issue akan disampaikan setelah mendapat persetujuan dari dewan komisaris dan OJK.

"Kami optimistis rights issue akan optimal karena seluruh dana yang diperoleh akan kami pergunakan untuk menyalurkan kredit. Ini menjadi ikhtiar bersama untuk meningkatkan jumlah MBR dan milenial yang memiliki hunian layak," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper