Bisnis.com, JAKARTA - Pelaku industri plastik dan barang jadi plastik menyiapkan sejumlah strategi guna menyiasati tren penurunan permintaan bahan baku plastik dan barang jadi plastik pada September 2022.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) Fajar Budiyono mengatakan ada tiga strategi yang disiapkan untuk mengantisipasi kondisi tersebut.
"Di antaranya, peningkatan fleksibilitas packaging, memperluas jangkauan di pasar online untuk produk makanan jadi dan beras, serta mengoptimalkan packaging di pasar jasa pengiriman barang," ujar Fajar kepada Bisnis, Senin (17/10/2022).
Strategi-strategi tersebut disiapkan sebagai aksi jemput bola pelaku industri ke sisi permintaan yang dinilai masih baik. Seperti halnya upaya perluasan jangkauan ke produk beras di pasar online.
Langkah itu, kata Fajar, perlu diambil menyusul impor plastik dan barang dari plastik yang mengalami penurunan sebesar 17,49 persen secara bulanan (month-to-month/mtm) pada September 2022.
Menurut Fajar, lemahnya permintaan terhadap produk barang jadi plastik di pasar domestik merupakan efek bola salju dari lesunya daya beli masyarakat segmen menengah ke bawah.
Baca Juga
Terutama, untuk produk-produk ritel modern seperti makanan nonpokok, minuman sasetan, kosmetik, serta peralatan rumah tangga, komponen otomotif, material bangunan, serta tekstil dan garmen.
Akibatnya adalah barang jadi plastik hanya menumpuk di gudang-gudang produsen dan menjadi penyebab langsung berkurangnya impor bahan baku plastik dan barang jadi plastik pada September 2022.