Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SKK Migas Ungkap ExxonMobil Ikut Studi Ambil Saham Shell di Masela

Setelah PT Pertamina (Persero) dan PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC), kini ExxonMobil juga disebut berminat mengakuisisi saham Shell di Blok Masela.
Ilustrasi blok migas
Ilustrasi blok migas

Bisnis.com, JAKARTA — Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) membeberkan bahwa ExxonMobil belakangan ikut melakukan studi pengambilan sebagian hak partisipasi Shell di proyek Kilang Gas Alam Cair (LNG) Abadi Blok Masela.

Adapun, studi itu dilakukan setelah operator proyek LNG Abadi Blok Masela Inpex Masela Ltd. mengundang ExxonMobil untuk ikut meninjau data room terkait dengan pengembangan salah satu blok migas laut dalam terbesar di dunia tersebut.

Kendati demikian, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengatakan, Inpex saat ini telah memproses kajian yang lebih dahulu dilakukan oleh PT Pertamina (Persero) sebagai perwakilan pemerintah pada salah satu proyek strategis nasional itu.

“Exxon juga melakukan studi bisa jadi potensial, tapi kita lihat kan masing-masing studi ada hasilnya mau terus dilanjutkan atau tidak,” kata Dwi saat ditemui di Kantor SKK Migas, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Dwi menuturkan, pembentukan konsorsium pengambilalihan 35 persen hak partisipasi Shell di Blok Masela itu masih dinamis. Menurutnya, pembentukan konsorsium akan tergantung pada keuangan Pertamina untuk membeli keseluruhan hak partisipasi Shell tersebut.

“Konsorsium dalam perkembangan negosiasi, karena Pertamina sendiri kalau nanti misal memperhatikan posisi keuangan harus berteman dengan yang lain, konsorsium yang lain, itu dimungkinkan selain Inpex,” kata dia.

Adapu,  sejumlah perusahaan minyak dan gas (migas) domestik berpotensi untuk membentuk perusahaan patungan untuk mengambil hak partisipasi Shell tersebut. Selain PT Pertamina (Persero) yang mendapat penugasan, PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) belakangan menunjukkan minatnya untuk ikut ambil bagian pada salah satu proyek gas terbesar di dunia tersebut.

“Medco bilang mempertimbangkan kalau bisa masuk 10 persen maksimal,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (21/9/2022).

Arifin mengatakan, kementeriannya tengah mendorong inisiatif sejumlah perusahaan migas domestik untuk ikut bergabung ke dalam konsorsium pengambilan divestasi Shell tersebut.

“Tergantung dari konsorsiumnya saja mau bentuknya, ini kan masih 35 persen yang lowong,” tuturnya.

Sejatinya, pengembangan PSN senilai US$19,8 miliar itu tidak lagi tersendat karena Inpex sudah mengantongi pembeli untuk produksi gas tersebut, yaitu PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGN). Apalagi, perkembangan pengembangan Lapangan Abadi pada 2021 tercatat sudah mencapai 65 persen.

Di sisi lain, revisi rencana pengembangan (PoD) dengan komitmen energi hijau itu juga memiliki posisi strategis untuk meningkatkan nilai tawar rencana divestasi hak partisipasi milik Shell sebesar 35 persen pada Blok Masela tersebut. Pengembangan fasilitas CCUS dinilai dapat membuat aset LNG Abadi Blok Masela lebih kompetitif yang belakangan ikut menarik minat investor untuk membeli hak partisipasi Shell yang sudah ingin hengkang sejak dua tahun lalu itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper