Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jurus Sinar Mas Land Atasi Kenaikan Suku Bunga BI

Sinar Mas Land punya cara sendiri untuk menarik minat konsumen di tengah lonjakan kenaikan suku bunga BI.
Desain Klaster Lake Garden yang dibangun Sinar Mas Land di Grand Wisata Bekasi/Sinar Mas Land
Desain Klaster Lake Garden yang dibangun Sinar Mas Land di Grand Wisata Bekasi/Sinar Mas Land

Bisnis.com, JAKARTA- Sinar Mas Land mengungkap sejumlah strategi perusahaan untuk mengatasi lonjakan suku bunga acuan Bank Indonesia atau 7 Days Reverse Repo Rate (BI7DRRR) menjadi 4,25 persen.

Direktur Sinar Mas Land Herry Hendarta mengatakan pihaknya tengah mengupayakan beragam program pengembangan dan pemasaran produk untuk menarik minat konsumen, melalui berbagai skema pembiayaan KPR atau KPA.

"Kami berupaya untuk selalu inovatif mengembangkan dan memasarkan produk kepada konsumen serta melakukan kampanye program pemasaran nasional," kata Herry kepada Bisnis, Senin (10/10/2022).

Dalam hal ini, Sinar Mas Land melakukan kerja sama dengan mitra perbankan untuk memberikan beragam kemudahan pembayaran ataupun pembiayaan kepada konsumen.

"Sejauh ini kita sudah menghadirkan program Double Dream yang menawarkan keringanan harga hingga sebesar 22 persen ditambah cashback hingga 6 persen," jelasnya.

Developer properti ternama itu menghadirkan berbagai keuntungan lain jika konsumen melakukan transaksi menggunakan hardcash atau KPR/KPA/KPT ekspress. Herry menerangkan, program tersebut telah dimulai sejak awal tahun ini, tepatnya 22 Februari hingga 31 Desember 2022 mendatang.

Di samping itu, Herry menilai sektor properti di Indonesia terus tumbuh positif sepanjang tahun 2022. Menurutnya hal tersebut patut di apresiasi, di tengah berbagai inflasi dan tantangan ekonomi makro lainnya.

Herry tak memungkiri bahwa kenaikan suku bunga BI akan mempengaruhi sejumlah sektor, termasuk properti. Namun, kondisi dalam negeri masih cukup baik karena kuatnya konsumsi masyarakat seiring pemulihan dari pandemi.

"Meskipun kenaikan suku bunga dapat menahan daya beli masyarakat dalam jangka pendek, kami optimis dapat bertahan untuk meraih target perusahaan yang sudah ditetapkan," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper