Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Musim Hujan Datang, Emiten Semen Indocement (INTP) Pastikan Stok Batu Bara Aman

Indocement (INTP) telah menyiapkan sejumlah kontrak dengan rekanan pemasok batu bara perusahaan sebagai langkah antisipasi musim hujan tahun ini. 
Indocement. /Ilustrasi
Indocement. /Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. (INTP) memastikan persediaan batu bara perusahaan cukup untuk menopang operasi selama musim hujan yang berpotensi mengurangi produksi emas hitam.

Direktur Indocement Antonius Marcos mengatakan emiten berkode INTP itu telah menyiapkan sejumlah kontrak dengan rekanan pemasok batu bara perusahaan sebagai langkah antisipasi musim hujan tahun ini.

"Kontrak-kontrak dengan rekanan pemasok batu bara telah kami persiapkan untuk antisipasi musim hujan ini. Sejauh ini stock batu bara masih mencukupi untuk menopang kebutuhan operasi semen kami," ujar Antonius kepada Bisnis, Senin (10/10/2022).

Menurutnya, faktor cuaca menjadi masalah musiman bagi perusahaan tambang batu bara. Curah hujan yang tinggi, jelasnya, akan memengaruhi kegiatan penambangan dan dapat menyebabkan jumlah produksi menurun.

"Sebagai pemain semen yang sudah berpengalaman, tentunya kami selalu melakukan antisipasi hal hal seperti ini jauh jauh hari," sambungnya.

Sebelumnya, perihal kemungkinan penurunan produksi batu bara disampaikan oleh PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dalam pemberitaan di Bisnis.com pada Rabu 5 Oktober 2022.

Direktur dan Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava mengatakan perusahaan menurunkan target produksi tahun ini menjadi sekitar 70-78 juta ton dari target awal sebanyak 86 juta ton.

Sepanjang semester I/2022, dari sisi cadangan dan produksi BUMI sudah terkendala oleh fenomena La Nina yang menyebabkan musim hujan berkepanjangan.

Sepanjang semester pertama tahun ini, batu bara yang berhasil ditambang perusahaan sebanyak 34,5 juta ton, turun 14 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yakni 40,1 juta ton.

Selain itu, batu bara yang terjual pada paruh pertama tahun ini turun 16 persen menjadi 33,8 juta ton, dari tahun lalu 40,2 juta ton.

Dengan kemungkinan penurunan produksi, BUMI menurunkan target produksi tahun ini, terbaru menjadi sekitar 70-78 juta ton, atau setara dengan tahun lalu sebesar 78 juta ton.

Sebagai informasi, data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat kebutuhan batubara industri nasional sepanjang 2022 diproyeksikan sebesar 16,66 juta ton. 

"Jumlah tersebut meningkat sekitar 4,45 juta ton dibandingkan kebutuhan batubara pada 2021," ujar Direktur Industri Semen, Keramik, dan Pengolahan Bahan Galian Non Logam (BGNL) Kemenperin Wiwiek Pudjiastuti kepada Bisnis, Senin (10/10/2022). 

Angka kebutuhan tersebut, sambung Wiwiek, diambil berdasarkan rencana produksi klinker dari perusahaan semen di Indonesia pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rahmad Fauzan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper