Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Perumahan Swedia Semakin Anjlok Gara-gara Ini

Harga penjualan properti di Swedia semakin anjlok karena melonjaknya biaya energi
Real Estate/huffingtonpost
Real Estate/huffingtonpost

Bisnis.com, JAKARTA - Berdasarkan data broker terbaru, penurunan harga rumah Swedia semakin terasa pada bulan September. Hal ini disebabkan kenaikan suku bunga dan kekhawatiran melonjaknya biaya energi yang mengurangi permintaan.

Di lansir dari Bloomberg pada (7/10/2022) Negara Nordik salah satu pasar properti terlaris di dunia selama pandemi, sekarang menghadapi penurunan dua digit, serupa dengan negara lainnya seperti Australia dan Kanada.

Setelah pasar kembali normal sejak Maret ketika Riksbank memulai perubahan haluan bersejarah dalam kebijakan moneter, ada kekhawatiran yang berkembang, yakni potensi lonjakan harga listrik di musim dingin mendatang dapat memperdalam kemerosotan.

Maklarstatistik Svensk menjelaskan harga apartemen telah turun 6 persen dari tahun sebelumnya, sementara harga rumah mengalami kenaikan lebih besar selama pandemi karena pembeli mencari lebih banyak ruang untuk bekerja dari rumah, sehingga turun 3 persen.

Kepala penjualan dan pengembangan Maklarstatistik Hans Flink mengatakan, jumlah penjualan yang diselesaikan pada bulan September dan seluruh kuartal ketiga secara signifikan lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021 dan 2020.

Berdasarkan data yang ada penurunan tahunan biaya rumah susun sekarang menjadi yang tercepat sejak Agustus 2018 ketika negara Nordik itu terakhir kali mengalami koreksi harga properti.

Selain itu, Bank sentral sudah mengakui mengalami tahun yang buruk, dan mengharapkan untuk menaikkan biaya pinjaman menjadi 2,5 persen dalam setahun, karena mencoba untuk mencapai keseimbangan yang baik, antara pendinginan inflasi yang tertinggi tiga dekade dan menghindari kesulitan mendarat untuk perekonomian.

Penurunan harga rumah lebih terasa lagi di tiga kota terbesar Swedia yaitu Stockholm, Malmo dan Gothenburg, dengan penurunan 6-9 persen dari tahun sebelumnya.

Pemberi pinjaman dan Riksbank memperkirakan harga akan melemah lebih lanjut, memproyeksikan penurunan 15-20 persen dari tertinggi sepanjang masa yang dicapai awal tahun ini. Itu berarti sekitar setengah dari penurunan sudah dilakukan, berdasarkan data dari Valueguard yang menunjukkan penurunan 8,7 persen pada Agustus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper