Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekonom Prediksi Cadangan Devisa September 2022 Bakal Naik Terbatas

Posisi cadangan devisa pada September diperkirakan mengalai kenaikan di kisaran US$132–US$133 miliar.
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Karyawan melintas di dekat logo Bank Indonesia di Jakarta, Senin (3/2/2020).

Bisnis.com, JAKARTA — Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan posisi cadangan devisa Indonesia akan mengalami peningkatan terbatas pada September 2022.

Di sisi lain, dia menjelaskan pada periode tersebut terjadi aliran modal keluar atau capital outflow dari pasar obligasi domestik sebesar US$1,94 miliar. 

Josua melanjutkan terjadi nett buy di pasar saham sebesar US$210 juta dari investor asing. Dengan demikian, tercatat arus aliran modal keluar dari pasar obligasi dan saham sebesar US$1,73 miliar. Sementara itu, pemerintah pada awal September 2022 melakukan penerbitan global bond sebesar US$2,65 miliar. 

“Nilai penerbitan yang besar diperkirakan mampu menutupi arus aliran modal keluar yang terjadi selama bulan September. Dengan perkembangan tersebut, saya memperkirakan posisi cadangan devisa pada September 2022 berada pada kisaran US$132miliar–US$133 miliar,” katanya kepada Bisnis, Kamis (6/10/2022).

Dihubungi terpisah, Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky memperkirakan memperkirakan posisi cadangan devisa pada September 2022 masih akan berada di atas US$130 miliar.

Dia mengatakan capital outflow yang terjadi pada September 2022 menyebabkan tekanan yang tinggi pada nilai tukar rupiah, sehingga diperlukan intervensi Bank Indonesia dan berdampak pada penurunan cadangan devisa.

“Adanya capital outflow secara bersamaan membuat rupiah melemah dan menurunkan cadangan devisa. Intervensi yang dilakukan BI juga turut menurunkan cadangan devisa,” ucapnya. 

Di sisi lain, penerbitan global bonds sebesar US$2,6 miliar pada September 2022 menjadi faktor penahan turunnya cadangan devisa.

“Jadi perkiraan kami cadangan devisa September 2022 akan berada di kisaran US$131 miliar hingga US$132 miliar karena tekanan capital outflow cukup besar, tapi direm oleh penerbitan global bond tersebut,” jelasnya.

Sebelumnya, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Erwin Haryono menyampaikan bahwa posisi tersebut stabil dibandingkan dengan posisi pada akhir Juli 2022 yang juga tercatat sebesar US$132,2 miliar.

“Perkembangan posisi cadangan devisa pada Agustus 2022 antara lain dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa, penerimaan devisa migas, di tengah kebutuhan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global,” kata Erwin dalam keterangan resmi, Rabu (7/9/2022).

Dia menjelaskan, posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Posisi ini pun berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.  “BI menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,” kata Erwin.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper