Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) buka suara terkait dengan keputusan penutupan jalan tol pada saat digenangi banjir seperti yang terjadi di Jalan Tol Pondok Aren-Serpong atau Tol BSD.
Kepala BPJT Danang Parikesit mengatakan, penutupan jalan tol pada saat digenangi banjir tak lain untuk menjaga kerugian yang ditimbulkan kepada para pengguna jalan tol. Untuk mengurangi dampak yang lebih besar, maka operator melakukan pentupan sementara jalan tol sampai kondisi aman untuk digunakan.
"Penutupan jalan tol untuk menghindarkan risiko kerugian bagi pengguna jalan tol, apalagi apabila penyebab limpasan adalah kapasitas sungai yang tidak bisa menampung debit banjir," katanya kepada Bisnis, Kamis (6/10/2022).
Danang mengatakan, BPJT meminta agar badan usaha jalan tol (BUJT) pengelola ruas Jalan Tol BSD untuk meningkatkan koordinasinya dengan penjaga Pintu Air Situ Pamulang.
Dia mengatakan, BUJT dapat langsung melakukan koordinasi dengan penjaga pintu air agar penanganan banjir dapat berjalan lebih efektif. Menurutnya, BUJT sudah memiliki hak pengelolaan operasional jalan tol.
Koordinasi dengan penjaga pintu air diperlukan agar BUJT dapat memiliki waktu lebih untuk mengantisipasi datangnya ancaman banjir, sehingga arus lalu lintas bisa lebih dapat dikendalikan.
Baca Juga
"Kami juga mengharapkan koordinasi tentang buka tutup pintu air di Situ Pamulang dengan BUJT yang makin baik sehingga ada waktu cukup untuk siap siaga dan melakukan pengalihan jalur, hingga ke penutupan jalan tol sehingga pengguna punya kesempatan untuk reroute ke jalan nontol," jelasnya.