Bisnis.com, JAKARTA - PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA menyebut banyaknya pekerjaan rumah (PR) yang harus dilakukan di bidang perkeretaapian di tengah tantangan pembiayaan. Salah satunya yakni untuk kereta-kereta yang sudah terlampau tua atau uzur.
"Kebutuhan Kereta Api Indonesia itu ke depan saya kira cukup besar. Ada KRL Jabodetabek, kereta luxury, dan ada kereta-kereta yang sudah uzur. Itu jumlahnya masih ribuan," kata Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro pada acara Penandatanganan Kerja Sama Fasilitas Pembiayaan dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk., Jumat (30/9/2022).
Adanya kebutuhan yang banyak untuk sarana perkeretaapian berarti semakin banyak kebutuhan pendanaan. Budi mengaku bahwa investasi untuk sektor transportasi bukan hal yang mudah.
"Angkutan penumpang di mana pun di dunia ini biasanya kurang feasible kecuali ada TOD [kawasan] properti di sekitarnya," ucap Budi.
Sebelumnya, PT Kereta Api Indonesia (Persero) mengungkap bahwa dari 1.346 unit kereta penumpang yang dimiliki, 22 persen di antaranya sudah berumur tua.
Dari keseluruhan jumlah unit kereta penumpang yang dimiliki, KAI mencatat 58 persen merupakan kereta kelas ekonomi yaitu sebanyak 831 unit.
Baca Juga
Oleh sebab itu, KAI bulan lalu mengumumkan akan membli kereta-kereta kelas ekonomi baru untuk menggantikan beberapa unit yang sudah berumur tua itu.
"Dalam rangka memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, KAI selalu berupaya untuk melakukan perbaikan secara berkelanjutan dalam berbagai aspek. Kali ini, KAI akan membeli kereta-kereta baru kelas ekonomi untuk menggantikan sarana yang sudah lama beroperasi,” ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus melalui siaran pers, Kamis (25/8/2022).