Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Muamalat Gelontorkan Rp150 Miliar ke INKA untuk Pengadaan Bus Listrik

Bank Muamalat memberikan pembiayaan kepada PT INKA untuk pengadaan 53 unit bus listrik di Indonesia.
Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Achmad K. Permana (kanan) dan Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro (kiri) menandatangani kerja sama fasilitas pembiayaan untuk pengadaan 53 unit bus listrik, Jumat (30/9/2022) - BISNIS/Dany Saputra.
Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia Achmad K. Permana (kanan) dan Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro (kiri) menandatangani kerja sama fasilitas pembiayaan untuk pengadaan 53 unit bus listrik, Jumat (30/9/2022) - BISNIS/Dany Saputra.

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Muamalat Indonesia dan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA menandatangani kerja sama pembiayaan pengadaan 53 unit bus listrik di Indonesia. Beberapa bus nantinya akan dioperasikan di Bandung dan Surabaya dengan skema buy the service (BTS).

Direktur Utama Bank Muamalat Indonesia atau BMI Achmad K Permana mengatakan bahwa nilai pembiayaan kredit yang disalurkan kepada INKA yakni Rp150 miliar.

"Nilai [kredit pembiayaannya] Rp150 miliar untuk tahap satu. Kemudian dengan akad musyarakah, dua tahun bisa diperpanjang setelah akhir tahun kedua," kata Achmad pada acara Penandatangan Kerja Sama Fasilitas Pembiayaan antara BMI dan INKA di Muamalat Tower, Jumat (30/9/2022).

Achmad juga tidak menutup kemungkinan adanya penambahan fasilitas pembiayaan yang diberikan setelah tahap satu, serta untuk proyek-proyek strategis INKA lainnya.

Bank Muamalat, imbuhnya, percaya diri untuk memberikan fasilitas pembiayaan kepada proyek-proyek sejenis apalagi setelah adanya penjaminan dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII).

"Struktur pembiayaan cukup aman untuk Muamalat karena ada penjaminan dari PII. Jadi bagi Muamalat ini adalah suatu terobosan dan saya pikir jika ada banyak proyek strategis ke depannya apabila feasible kita juga mau [melakukan] kerja sama pembiayaan," ujarnya.

Pembiayaan sebesar Rp150 miliar untuk pengadaan 53 unit bus listrik itu diharapkan bisa mendukung pengadaan trasnportasi publik di kota-kota besar di Indonesia. Direktur Utama PT INKA Budi Noviantoro menjelaskan sekitar 30 unit bus listrik akan dioperasikan terlebih dahulu pada perhelatan G20 akhir tahun mendatang.

Setelah itu, bus-bus tersebut akan dioperasikan dengan skema buy the service di Surabaya dan Bandung oleh Perum DAMRI sebagai salah satu penugasan dari pemerintah.

"Jadi nanti pemerintah, dalam hal ini Menteri Perhubungan, yang akan membayar [kredit ke Muamalat]. Ada 53 unit bus listrik setelah G20 dioperasikan di Surabaya dan Bandung yang dioperasikan oleh Damri," ujarnya pada kesempatan yang sama.

Saat ini, Budi mengungkap sebanyak enam bus dari total 53 yang diproduksi telah berada di Bali. Targetnya, total sebanyak 30 unit bus akan diboyong ke Bali terlebih dahulu pada akhir Oktober 2022.

"Enam bus sudah ada di Bali, sisanya masih ada di Madiun sedang kita testing," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dany Saputra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper