Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi Transhipment, Ini Penjelasannya

Pelabuhan Kuala Tanjung yang terletak di Kabupaten Batu Bara dipersiapkan untuk menjadi transhipment port, yang dapat disinggahi kapal-kapal besar.
Rencana Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi Transhipment, Ini Penjelasannya. Suasana bongkar muat kapal kontainer di Terminal Multiguna Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Kamis (27/12). PT Pelabuhan Indonesia I melepas kargo ekspor  perdana di terminal tersebut dengan kapal Wan Hai 505, membawa 180 TEUs kargo ekspor tujuan China./Bisnis-Abdullah Azzam
Rencana Pelabuhan Kuala Tanjung Jadi Transhipment, Ini Penjelasannya. Suasana bongkar muat kapal kontainer di Terminal Multiguna Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batu Bara, Sumatra Utara, Kamis (27/12). PT Pelabuhan Indonesia I melepas kargo ekspor perdana di terminal tersebut dengan kapal Wan Hai 505, membawa 180 TEUs kargo ekspor tujuan China./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Pelabuhan Kuala Tanjung yang terletak di Kabupaten Batu Bara dipersiapkan untuk menjadi transhipment port, yang dapat disinggahi kapal-kapal besar dari sejumlah negara.

Dirjen Perhubungan Laut Arif Toha menjelaskan transhipment port merupakan pelabuhan hub ekspor, di mana kargo dari kapal-kapal kecil di seluruh penjuru dialih-muatkan di kapal besar yang bersandar di pelabuhan untuk dikirim ke luar negeri dan sebaliknya.

"Pelabuhan Kuala Tanjung menggunakan konsep self generating port, yaitu kargo pelabuhan diperoleh dari kawasan pelabuhan itu sendiri. Kargo akan dihasilkan oleh industri-industri yang berada pada kawasan industri yang terintegrasi dengan Pelabuhan Kuala Tanjung," jelasnya, Rabu (28/9/2022).

Pelabuhan yang dikelola oleh KSOP Kelas III Kuala Tanjung selaku penyelenggara dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) tersebut memiliki lokasi yang strategis di Selat Malaka. Lokasi ini menjadi salah satu rute perdagangan utama di dunia.

Arif memperkirakan Pelabuhan Kuala Tanjung mengambil sebagian transhipment market yang ada di Selat Malaka, dengan market share sebesar 5 persen.

Pelabuhan Kuala Tanjung akan terkoneksi oleh jalan tol Trans Sumatera yang saat ini sedang dalam pengerjaan dan tersedia jalur Kereta Api sehingga akan lebih memudahkan konektivitas dari dan ke pelabuhan. Dengan demikian, akan ada kolaborasi Pelabuhan Belawan yang akan menjadi Konsolidator Kontainer di Hinterland Sumatera Bagian Utara (Medan, Aceh, Tapanuli Utara), sedangkan Kuala Tanjung akan menjadi Logistik dan Supply Chain Hub di Indonesia.

Pengembangan Kuala Tanjung dilakukan secara bertahap yang dimulai dengan pembangunan Terminal Multi Purpose yang berfungsi sebagai Gateway Sumatera Utara yang dilanjutkan dengan pengembangan Kawasan industri yang akan menggenerate cargo Terminal Multi Purpose, sehingga tercipta volume cargo yang optimal sebagai dasar pengembangan Hub Port.

Tahap I Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung yakni Kuala Tanjung Multipurpose Terminal telah beroperasi. Pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo ini dilengkapi dermaga 500x60 m, trestle sepanjang 2,8 km untuk empat jalur truk selebar 18,5 m.

Saat ini telah terdapat KEK Sei Mangkei dan Kawasan industri lainnya yang beroperasi di Provinsi Sumatera Utara dan provinsi sekitarnya yang berdekatan dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Diharapkan, Kawasan industri tersebut akan menggunakan Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pusat distribusi barang dalam mendukung peran Pelabuhan Kuala Tanjung sebagai hub internasional.

Arif mengatakan bahwa dalam meningkatkan produktivitas di wilayah Sumatera Utara yang memiliki banyak potensi Sumber Daya Alam (SDA), diantaranya kelapa sawit, produk turunan CPO, karet, kertas, dan lain-lain.

Selain itu, beberapa perusahaan industri seperti Inalum direncanakan akan membuka cabangnya di wilayah tersebut, sehingga dengan adanya pelabuhan yang besar ini dapat menunjang mobilitas barang dari dan ke KEK Sei Mangkei.

Beberapa perusahaan besar yang beroperasi di sekitar Pelabuhan Kuala Tanjung yaitu PT Indonesia Asahan Alumunium, PT Multimas Nabati Asahan (Wilmar), PT Domas Argointi Prima, PT Industri Nabati Lestari, PT Unilever Oleochemical Indonesia, PT Sumatra Tobacco Trading Company, PT Toba Pulp Lestari dan perusahan-perusahaan lain yang berpotensi masuk ke wilayah tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper