Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun harga BBM mengalami penaikan, namun permintaan hunian di Transyogi (Cibubur – Cileungsi) mengalami peningkatan.
CEO Harvest City Andry Sudjono mengatakan saat ini segmentasi hunian rumah yang berada direntang harga Rp400 jutaan untuk kalangan milenial dan harga Rp700 jutaan untuk keluarga eksekutif mendapat respon positif.
Salah satu alasannya dikarenakan pengembang belum menaikkan harga rumah.
Hal inilah yang membuat kalangan milenial dan eksekutif muda tampaknya memanfaatkan momentum ini.
Pasalnya, diproyeksikan para pengembang akan melakukan penyesuaian harga dalam beberapa bulan kedepan karena harga material bangunan dan jasa mulai merangkak naik sebagai dampak kenaikan harga BBM.
Baca Juga
“Mayoritas para pengembang, terutama Harvest City belum menaikkan harga rumah, suku bunga KPR juga masih rendah sekitar 4% hingga 6% per tahun yang membuat konsumen merasa akan untung jika beli rumah saat ini,” ujarnya dalam siaran pers, Jumat (23/9/2022).
Antusiasme konsumen manfaatkan momentum itu terlihat dari meningkatnya penjualan rumah segmen Rp400 jutaan dan Rp700 jutaan di Harvest City, di bulan Agustus 2022 yang mencatat penjualan tertinggi bulanan, yaitu sebanyak 55 unit rumah.
Lalu berlanjut pada September 2022, yang per tanggal 20 September 2022, membukukan penjualan 41 unit.
“Di Agustus kemarin, penjualan rumah didominasi oleh klaster baru dan termewah di Harvest City, Ridge Crystal harga mulai Rp700 jutaan hingga Rp1 miliar. Per September ini pemasaran Ridge Crystal tahap I sebanyak 100 unit rumah sudah sold out. Untuk itu, kami berterima kasih kepada semua konsumen. Kini kami sedang persiapan pemasaran tahap II,” tuturnya.
Adapun klaster Ridge Crystal dirilis pada pertengahan Juli 2022 yang merupakan klaster premium pertama di Harvest City yang berlokasi di sebelah CBD Harvest City dan memiliki lebar jalan 34 meter di boulevard.
Selain rumah di segmen harga Rp700 jutaan, rumah dengan harga Rp400 jutaan dan Rp500 jutaan yang menyasar kalangan milenial juga laris manis penjualannya.
Dua klaster yakni Sweet Hortensia dan Sakura Indica didominasi pembeli dari kalangan milenial yang berusia 25 tahun hingga 35 tahun.
Untuk klaster Sweet Hortensia dibangun 425 unit di atas lahan seluas 5 hektare dan saat ini sudah sold out.
“Karena permintaan rumah harga Rp400 jutaan masih besar, maka di Oktober 2022 nanti kami akan merilis Sweet Hortensia Extension,” ucapnya.
Sementara untuk Sakura Indica merupakan produk smart home yang dikembangkan di lahan seluas 5 hektare. Rumah satu lantai ini akan dibangun sebanyak 439 unit. Dari jumlah tersebut, sudah terjual sebanyak 85 persen.
Untuk diketahui, Harvest City merupakan perumahan skala kota terbesar di jalur Transyogi yang memiliki lahan 1.350 hektare dan dikembangkan oleh PT Dwigunatama Rintisprima.