Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan BBM Subsidi, Pemilik Kapal Tradisional Butuh Kredit Lunak

Kapal-kapal tradisional memiliki keterbatasan untuk mengarungi cuaca dengan gelombang2-3 meter.
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono saat ditemui di Padang, Selasa (30/3/2021)./Bisnis-Noli Hendra
Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono saat ditemui di Padang, Selasa (30/3/2021)./Bisnis-Noli Hendra

Bisnis.com, JAKARTA – Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menilai pemilik kapal tradisional lebih memerlukan kredit lunak guna memenuhi aspek keselamatan kapal dibandingkan bantuan program subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono menjelaskan kondisi kapal tradisional yang dioperasikan untuk mengangkut penumpang dan barang tidak memenuhi aspek keselamatan dengan baik. Hal ini menjadi sorotannya di tengah persoalan banyaknya kecelakaan kapal.

"Yang kami harapkan adalah keberpihakan pemerintah kepada kapal tradisional ini. Mereka hanya membutuhkan bantuan kredit lunak, bukan subsidi BBM," ujarnya, Rabu (21/9/2022).

Menurutnya, bantuan kredit tersebut jauh lebih dibutuhkan untuk membangun kapal dengan aspek keselamatan yang memadai. Selain itu, pemilik kapal tradisional juga membutuhkan dukungan bimbingan untuk keselamatan kapal.

Dia menuturkan kapal-kapal tradisional memiliki keterbatasan untuk mengarungi cuaca dengan gelombang 2 sampai 3 meter.

Kondisi kapal yang layak, sebutnya, dibutuhkan untuk menghadapi cuaca buruk.  Mengingat cuaca saat ini juga makin dinamis.

"Sekarang ini tidak bisa melakukan prakiraan cuaca kalau tidak pakai teknologi. Khususnya di daerah tropis, cuaca gampang berubah," tutur Soerjanto.

Angka kecelakaan kapal, sebutnya, juga terjadi di Indonesia bagian timur dan barat. Kecelakaan tersebut termasuk untuk kapal niaga penyeberangan dan kapal tradisional. Masalah cuaca ini, lanjutnya, ada peringatan dini tapi tidak sampai ke pelayaran. 

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Koperasi UKM Teten Masduki merespons kebutuhan BBM bagi nelayan lewat program Solar untuk Koperasi Nelayan. 

Erick Thohir mengatakan program ini bentuk langkah cepat pemerintah mencari solusi di tengah kebijakan pengurangan subsidi BBM bagi kalangan mampu. Dengan program bertajuk Solar untuk Koperasi Nelayan ini maka diharapkan setiap nelayan mendapatkan harga BBM yang terjangkau. 

"Kita akan meluncurkan program solusi nelayan di mana program ini adalah Program Solar untuk Koperasi Nelayan. Kita akan coba di tujuh titik sebagai pilot project dalam 3 bulan ke depan," ujar Erick dalam keterangan pers bersama, Senin (5/9/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper