Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dongkrak Penjualan Konstruksi, Hexindo (HEXA) Bidik Proyek IKN

PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) membidik proyek infraktruktur Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur untuk memacu penjualan alat beratnya.
Excavator Hitachi dan BELL Articulated Dump Trucks. Dua produk milik PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA)/Istimewa
Excavator Hitachi dan BELL Articulated Dump Trucks. Dua produk milik PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA)/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten alat berat PT Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) membidik proyek infraktruktur Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur untuk mendongkrak penjualan unit di sektor konstruksi.

Direktur Pemasaran HEXA Dwi Swasono mengatakan perusahaan terus melihat peluang dari proyek infrastruktur IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meskipun sejauh ini belum memberi efek signifikan bagi penjualan alat berat Hexindo.

"Proyek IKN sejauh ini belum berdampak signifikan bagi penjualan alat berat di segmen konstruksi. Namun, perusahaan tentunya terus memantau peluang dari proyek IKN di Kalimantan Timur," ujarnya saat public expose pada Rabu (21/9/2022).

Mengutip paparan HEXA, sektor konstruksi memiliki kontribusi sebesar 22 persen terhadap kinerja penjualan keseluruhan HEXA pada kuartal I/2022. Jumlah alat berat yang terjual untuk sektor konstruksi pada periode tersebut mencapai 115 unit.

Adapun, penjualan alat berat sektor konstruksi pada kuartal I/2022 bisa dikatakan merefleksikan pulihnya geliat pembangunan infrastruktur nasional jika dibandingkan dengan pencapaian tahunan perusahaan dalam 2 tahun terakhir.

Penjualan alat berat HEXA segmen konstruksi pada kuartal pertama tahun ini setara dengan sekitar 32 persen total penjualan penuh sektor yang sama pada 2021 dengan jumlah sebanyak 353 unit.

Sementara itu, dibandingkan dengan 2020 penjualan alat berat sektor konstruksi perusahaan tersebut mencapai lebih dari 46 persen total penjualan tahunan di sektor yang sama.

Senada, Sekretaris Perusahaan PT United Tractors Tbk. (UNTR) Sara Loebis mengaku optimistis perusahaan mampu melanjutkan tren positif penjualan alat berat sejalan dengan kembali digiatkannya pembangunan infrastruktur yang sempat tertunda akibat terdampak pandemi Covid-19.

Sepanjang Januari - Juli 2022, penjualan alat berat United Tractors tercatat laris manis dengan mengalami pertumbuhan signifikan selama periode Januari - Juli 2022. Sebagian pertumbuhan dikontribusi oleh pembelian alat berat dari sektor konstruksi.

"Potensi meningkat nampaknya tetap ada mengingat kegiatan pembangunan infrastruktur kembali digiatkan setelah tertunda pandemi yang lalu. Namun, kami belum punya info proyeksinya berapa persen," kata Sara kepada Bisnis.

Mengutip data operasional United Tractors yang diperoleh Bisnis pada Senin (19/9/2022), UNTR mencatatkan pertumbuhan lebih dari 34 persen untuk penjualan selama periode Januari - Juli 2022 untuk sektor konstruksi.

Pada periode tersebut, emiten alat berat berkode saham UNTR itu mencatatkan penjualan sebanyak 667 unit, naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dengan penjualan sebanyak 438 unit.

"Memang, pengaruh signifikan pertumbuhan dari sektor tambang. Namun, pertumbuhan yang tak kalah signifikan juga terjadi di sektor konstruksi," ujar Sara.

Sepanjang Januari-Juli 2022, porsi alat berat yang dijual untuk sektor konstruksi sekitar 19 persen dari total penjualan. Artinya, perusahaan menjual 667 unit dari sebanyak 3.399 unit alat berat yang terjual pada periode tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper