Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dikecam AS, Bank Turki Blokir Sistem Pembayaran Mir dari Rusia

Keputasan dua dari lima bank Turki merespons peringatan AS mencerminkan upaya negara tersebut menghindari konflik keuangan antara Barat dan Rusia.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin. /The Moscow Times
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Rusia Vladimir Putin. /The Moscow Times

Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak dua bank Turki Isbank dan Denizbank Emirates NBD berhenti menggunakan sistem pembayaran  Mir dari Rusia, menyusul Amerika Serikat.

Dilansir dari Bloomberg pada Selasa (20/9/2022), keputusan tersebut muncul setelah Kantor Pengawasan Aset Asing Departemen Keuangan Amerika Serikat atau OFAC, pekan lalu memperingatkan lembaga keuangan agar tidak memasuki perjanjian baru atau memperluas yang sudah ada dengan operator kartu Mir Rusia.

Keputasan dua dari lima bank Turki yang menggunakan Mir mencerminkan upaya negara tersebut menghindari konflik keuangan antara Barat dan Rusia. Pemerintah Turki masih cenderung mengambil sikap diplomatik yang seimbang terkait konflik antara Ukraina dan Rusia yang telah meluas. 

Turki yang juga anggota NATO pada prinsipnya menentang sanksi dari Negara Barat terhadap Rusia. Akan tetapi Turki juga mengutuk serangan Rusia dan mengirim drone bersenjata ke Ukraina sebagai bagian dari keseimbangan diplomatiknya.

Presiden Recep Tayyip Erdogan juga harus melakukan tindakan penyeimbangan yang rumit sejak invasi dimulai pada Februari. Dia merepresentasikan Turki sebagai mediator dan membantu menegosiasikan kesepakatan untuk melanjutkan pengiriman biji-bijian dari pelabuhan Laut Hitam Ukraina.

Hubungan Erdogan dengan Ukraina termasuk pasokan senjata seperti drone, telah membuat Moskow marah. Namun, Ankara tetap menjadi mitra utama Putin karena sanksi internasional yang dijatuhkan atas invasi Rusia menutup rute lain untuk perdagangan dan investasi.

Erdogan mengatakan setelah pertemuan 5 Agustus dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, sistem Mir tersebut akan memfasilitasi pariwisata antara kedua negara. Kedua pemimpin menjanjikan hubungan yang lebih erat dan menyetujui pembayaran energi dalam mata uang lokal pada pertemuan itu di kota Sochi di Laut Hitam.

Pemulihan hubungan justru membuat beberapa sekutu Turki dari Barat khawatir jika Ankara terlalu dekat dengan Moskow, sehingga memberikan contoh untuk diikuti.

Selain itu, Departemen Keuangan Amerika Serikat telah memperingatkan perusahaan-perusahaan Turki untuk melakukan bisnis dengan entitas dan individu Rusia yang ditunjuk dapat mengakibatkan sanksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper