Bisnis.com, JAKARTA- Perusahaan pengembang properti PT Metropolitan Land Tbk. (MTLA) mengaku belum memiliki rencana proyek di kawasan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kalimantan Timur.
Padahal, di tengah gencarnya pemerintah dalam pembangunan kawasan IKN, sejumlah pengembang lainnya mulai menunjukkan ketertarikan investasi di wilayah tersebut.
Direktur Keuangan MTLA Olivia Surodjo mengatakan hal tersebut dikarenakan perseroan masih fokus untuk mengembangkan proyek lain di wilayah Kertajati, Majalengka.
"Dalam waktu dekat kami belum ada rencana pengembangan proyek properti di Ibukota Negara (IKN) Nusantara," katanya saat dihubungi Bisnis, Rabu (21/9/2022).
Melihat kondisi makroekonomi saat ini, dibandingkan dengan rencana untuk ekspansi proyek ke IKN, menurutnya ada yang lebih penting untuk mengefesiensikan dampak dari inflasi di Indonesia.
Pihaknya meminta pemerintah untuk kembali meninjau insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) yang akan segera berakhir dalam waktu dekat.
Baca Juga
"Di tengah tantangan makroekonomi saat ini, yang berdampak pada bertambahnya beban biaya yang terjadi di masyarakat besar harapan kami Pemerintah dapat meninjau kembali masa berlaku program insentif PPN DTP," ujarnya.
Pasalnya, skema insentif tersebut dinilai efektif untuk meningkatkan daya minat konsumen sehingga berpengaruh signifikan pada kinerja pernjualan perusahaan.
"Kami usulkan perpanjangan hingga bulan Desember tahun 2023, sehingga dari pengembang dapat mempersiapkan produk-produk yang dapat dimanfaatkan oleh konsumen dengan baik,"
Dengan begitu, Olivia menegaskan bukan proyek IKN yang saat ini tengah dikejar melainkan pembangunan proyek baru di Kertajati dan harapan untuk perpanjangan insentif PPN DTP.
Sebagai informasi, akhir tahun lalu Metland baru saja mengoperasikan Hotel Horison Ultima Kertajati. Pembangunan hotel bintang empat itu merupakan proyek yang dibangun melalui anak usahanya yaitu PT Sumber Tata Lestari.
Pembangunannya telah dimulai sejak akhir tahun 2019 lalu. Namun Baru dapat memasuki tahap akhir dan finishing interior pada akhir tahun 2021. Adapun hotel ini dibangun di atas tanah seluas 10.890 meter persegi dengan bangunan 8 lantai dan 1 basement.
Dengan perkembangan operasional Bandara Kertajati, pihaknya optimis proyek di kawasan tersebut akan berkembang dengan baik. Oleh karenanya, Olivia memproyeksikan akan ada pembangunan rekreasi hingga perumahan oleh perseroan.
"Saat ini kami fokuskan pengembangan proyek yang berlokasi di Kertajati, karna nantinya disana tidak hanya hotel saja tetapi juga bisa berkembang ke sarana rekreasi dan perumahan," ungkapnya.