Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Siapkan Anggaran Rp400 Miliar untuk Dorong Peningkatan Produksi Kedelai

Pemerintah menyiapkan anggaran untuk perluasan lahan tanam kedelai dari 150.000 hektare menjadi 300.000 hektare, dan menjadi 600.000 hektare pada tahun depan. 
Pekerja menunjukkan kedelai di pabrik pembuatan tahu, Desa Ploso, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022). /Antara Foto-Yusuf Nugroho
Pekerja menunjukkan kedelai di pabrik pembuatan tahu, Desa Ploso, Jati, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/7/2022). /Antara Foto-Yusuf Nugroho

Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah mendorong peningkatan produksi kedelai nasional untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri sehingga tidak bergantung pada impor.

"Bapak Presiden [Joko Widodo] ingin agar kedelai tidak 100 persen tergantung impor karena dari hampir seluruh kebutuhan yang 2,4 [juta ton] itu produksi nasionalnya kan turun terus," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Senin (19/9/2022).

Airlangga menyampaikan salah satu penyebab petani enggan menanam kedelai dalam beberapa waktu terakhir dikarenakan harga yang kurang menarik.

Petani tidak dapat menanam kedelai jika harganya berada di bawah Rp10.000 per kg karena akan kalah saing dengan harga impor dari Amerika Serikat yang hanya sebesar Rp7.700,00 atau bahkan lebih murah.

Oleh karena itu, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) diminta untuk membeli dari petani dengan harga yang telah ditentukan agar petani tidak dirugikan.

"Jadi untuk itu, untuk mencapai harga itu nanti ada penugasan dari BUMN agar petani bisa memproduksi. Itu di harga Rp10.000 [per kg],” jelasnya.

Pemerintah pun menyiapkan anggaran untuk perluasan lahan tanam kedelai dari yang sekarang sekitar 150.000 hektare menjadi 300.000 hektare, dan menjadi 600.000 hektare pada tahun depan. 

Pemerintah juga berupaya mengejar target 1 juta hektare produksi dalam beberapa tahun ke depan.

“Anggarannya sudah disiapkan sekitar Rp400 miliar dan tahun depan juga akan ditingkatkan dari 300.000 menjadi 600.000 hektare, existing sekitar 150.000 hektare. Dengan demikian maka produksi itu, angka target produksi 1 juta hektare dikejar untuk 2-3 tahun ke depan," katanya.

Airlangga menambahkan, petani juga akan diarahkan untuk menggunakan bibit unggul yang telah direkayasa secara genetik atau genetically modified organism (GMO). 

Dengan menggunakan bibit tersebut, diharapkan produksi kedelai per hektare-nya dapat melonjak beberapa kali lipat.

"Dengan menggunakan GMO itu produksi per hektarenya itu bisa naik dari yang sekarang sekitar 1,6-2 ton per hektare, itu bisa menjadi 3,5-4 ton per hektare," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper