Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Pertanian dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian tengah membahas penetapan harga kedelai lokal pada pekan depan.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengungkapkan dalam upaya menarik minat petani untuk kembali menanam kedelai, pemerintah akan menetapkan harga kedelai dan mendorong penambahan area tanam.
“Pak Menko Ekon akan menetapkan berapa harga beli, sehingga ada kepastian harga kedelai yang ada, dengan demikian petani akan betul-betul siap untuk menanam dan pemerintah menjamin harga beli,” kata Syahrul dalam konferensi pers usai melakukan rapat internal terbatas yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (19/9/2022).
Syahrul mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang mempersiapkan sekitar 351.000 hektare (ha) area tanam kedelai, sedangkan saat ini seluas 67.000 ha sudah mulai melakukan penanaman. Area lainnya akan dilakukan penanaman mulai Oktober mendatang.
“Dalam satu minggu ini saya yakin Pak Menko Ekon sudah mengeluarkan kesepakatan kami untuk menetapkan harga pembelian minimal bagi kedelai,” lanjutnya.
Sebagaimana diketahui, untuk komoditas kedelai masih mengandalkan impor. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 2021 Indonesia melakukan impor kedelai sebanyak 2.489.690 ton, sedangkan Kementerian Perdagangan mencatat kebutuhan per bulannya yaitu 200.000 ton.
Adapun kedelai yang menjadi bahan baku untuk makanan khas Indonesia, yakni tahu dan tempe, sempat ditinggalkan oleh para petani karena lebih memilih jagung dengan jumlah panen yang lebih banyak.
Sebagai gambaran, kata Syahrul, dalam ukuran satu hektare (ha), petani dapat memanen 6-7 juta ton jagung, sedangkan jika menanam kedelai hanya menghasilkan 1,5-2 juta ton.
Usai rapat terbatas tersebut, Syahrul juga menyebutkan Jokowi masih membolehkan impor kedelai, tetapi bukan berarti Indonesia tidak mengupayakan kedelai lokal. Jokowi meminta Mentan Syahrul, bahwa sepanjang dapat ditanam, harus dimaksimalkan penanaman.
“Tadi ada ancar-ancar angka yang sudah disebutkan, dan angka itu sudah sangat luar biasa untuk petani kedelai, tetapi ini akan didahului dengan rapat koordinasi dengan Pak Menko Ekon,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Ekon) Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa Presiden Jokowi menekankan penetapan harga beli kedelai diperlukan agar petani tidak dirugikan.
“Presiden ingin agar kedelai itu tidak 100 persen tergantung pada impor. Salah satu arahan beliau adalah harganya dibuat agar petani tidak dirugikan. Jadi untuk mencapai harga itu nanti ada penugasan daripada BUMN agar petani bisa memproduksi,” ujar Airlangga.
Terkait pengembangan area tanam kedelai, Airlangga mengungkapkan bahwa pemerintah telah menyiapkan anggaran sekitar Rp400 miliar.
“Langkah berikut yang sudah disiapkan oleh anggaran pemerintah itu untuk perluasan ke 300.000 hektare, anggarannya sekitar Rp400 miliar. Dan tahun depan akan ditingkatkan dari 300.000 menjadi 600.000 hektare,” ujar Airlangga.