Bisnis.com, JAKARTA – Terlepas dari kabar duka di Inggris setelah wafatnya Ratu Elizabeth II, keputusan untuk menutup sebagian besar ekonomi pada hari pemakaman telah menuai kritik.
Pasalnya, pemerintah Inggris mengumumkan Senin (19/9/2022) mendatang akan menjadi hari libur bank nasional untuk mengizinkan individu, bisnis hingga organisasi untuk bisa memberikan penghormatan terakhir kepada Ratu.
Dilansir dari Bloomberg pada Jumat (16/9/2022), meski aturan tersebut keluar dari pemerintah Inggris secara langsung. Namun, perusahaan diberikan kebebasan untuk memutuskan akan tetap buka atau tidak.
Hal ini lantas membuat pemilik usaha kebingungan, khususnya bisnis toko, restoran, pub, hingga hotel. Jika mereka tutup untuk mengizinkan karyawan libur, pihak usaha beresiko dituduh menolak layanan dasar kepada publik.
Sedang memutuskan untuk buka, bagaimanapun akan membutuhkan staf. Hal ini dibuat semakin rumit dengan harapan bahwa pekerja tidak boleh libur jika mereka ingin berkabung atau memberi penghormatan kepada Ratu.
Pada akhirnya beberapa perusahaan berjuang dengan keputusan tetap buka agar tidak mengecewakan pelanggan dan menderita gelombang publisitas negatif.
Baca Juga
Direktur Strategi MEDIA Komunikasi SEC Newgate Simon Neville mengatakan perusahaan harus menyeimbangkan kebutuhan staf, kebutuhan pelanggan dan persepsi publik.
"Setelah kematian ratu perusahaan disarankan untuk berhenti, mengambil nafas, dan tenang memikirkan semuanya," tutupnya.
Seperti diketahui, Kerajaan Inggris menyatakan proses pemakaman Ratu Elizabeth II akan dilakukan di Westminster Abbey, London pukul 11.00 waktu setempat.