Bisnis.com, JAKARTA — Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tercatat turun menjadi US$400,4 miliar, dari bulan sebelumnya sebesar US$403,6 miliar.
Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) mengatakan posisi ULN tersebut turun sebesar 4,1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan terjadi baik pada ULN sektor publik (Pemerintah dan Bank Sentral) maupun sektor swasta.
“Struktur ULN Indonesia tetap sehat, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (15/9/2022).
Dia menyampaikan, ULN Indonesia pada bulan Juli 2022 tetap terkendali, tercermin dari rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang terjaga di kisaran 30,7 persen.
Rasio tersebut turun dibandingkan dengan rasio bulan sebelumnya sebesar 31,8 persen.
“Selain itu, struktur ULN Indonesia tetap sehat, ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 86,8 persen dari total ULN,” jelasnya.
Baca Juga
BI mencatat, posisi ULN pemerintah pada Juli 2022 sebesar US$185,6 miliar, lebih rendah dari posisi bulan sebelumnya sebesar US$187,3 miliar, juga turun dibandingkan dengan posisi yang sama tahun lalu sebesar 9,9 persen.
Penurunan ULN Pemerintah disebabkan adanya pergeseran penempatan dana oleh investor nonresiden di pasar Surat Berharga Negara (SBN) domestik sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian di pasar keuangan global.
Di sisi lain, instrumen pinjaman mengalami kenaikan posisi dari bulan sebelumnya yang digunakan untuk mendukung pembiayaan program dan proyek, baik untuk penanganan Covid-19, pembangunan infrastruktur maupun untuk pembangunan proyek dan program lainnya.
Sejalan dengan itu, posisi ULN swasta pada Juli 2022 tercatat sebesar US$206,3 miliar, turun dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya sebesar US$207,7 miliar, juga terkontraksi sebesar 1,2 persen secara tahunan.
Erwin mengatakan, dalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, BI dan Pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN, didukung oleh penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaannya.
“Peran ULN juga akan terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional, dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian,” kata dia.