Bisnis.com, JAKARTA – Samsung Electronics berencana menggelontorkan lebih dari 7 triliun won (US$5,02 miliar) hingga tahun 2030 sebagai bagian dari inisiatif lingkungan menuju target emisi nol bersih atau net zero emission pada 2050 mendatang.
Dilansir dari Bloomberg pada Kamis (15/9/2022), Head of ESG Strategy Group Samsung Kim Soo-jin mengatakan dia juga berencana untuk meningkatkan daur ulang sumber daya seperti lithium dan plastik.
"Kegiatan tersebut memiliki tujuan untuk memenuhi permintaan pelanggan sehingga meningkatkan minat pada produk juga," jelas Kim Soo-jin sebagaimana dilansir dari Bloomberg.
Pasalnya, Samsung akan bergabung dengan beberapa perusahaan global lainnya yang memiliki komitmen sama, guna mencapai 100 persen energi terbarukan yang disebut RE100. Kegiatan ini terinspirasi dari jejak perusahaan besar lainnya, seperti Apple, TSMC, dan Intel.
Selain itu, Korea Selatan juga memiliki tujuan untuk mencapai emisi nol bersih pada tahun 2050. Hal ini tentu menjadi tantangan baru bagi Korea Selatan sehingga memerlukan waktu yang lama, karena industri berat masih termasuk pembuat kapal hingga baja.
Seperti diketahui, Korea masih bergantung pada batu bara dan gas untuk lebih dari 60 persen pembangkit listriknya. Adapun porsi energi terbarukan dalam pembangkit listrik hanya mencapai 6 persen.
Baca Juga
Sampai saat ini Samsung telah lama di kritik oleh para investor dan aktivis lainnya lantaran lambat menerapkan aksi peduli iklim dibandingkan perusahaan besar lainnya.
"Mengatasi isu iklim itu tidak mudah, bahkan ini sangat menantang dengan portofolio bisnis kami yang kompleks," katanya.
Menurutnya, strategi perusahaan sebagai produsen berbagai macam elektronik dan rantai pasokan memerlukan strategi yang matang. Walau begitu, Samsung berusaha memangkas emisi langsung dan mempertimbangkan penggunaan offset di pasar karbon.