Bisnis.com, AMBON- Terminal Petikemas Ambon menyebut realisasi arus peti kemas saat ini baru mencapai 30 persen dari total kapasitas. Peningkatan kegiatan bongkar muat barang dari kapal dinilai menjadi katalis untuk meningkatkan arus peti kemas.
General Manager (GM) TPK Ambon I Nengah Suryana Jendra mengungkap bahwa tengah menggodok rencana peningkatan frekuensi kedatangan kapal ke depannya. Hal tersebut turut dikonsolidasikan juga dengan pemerintah daerah setempat untuk juga mendongrak komoditas ekspor asli daerah.
Adapun saat ini, arus peti kemas di TPK Ambon adalah sebesar 108.682 TEUs pada 2021. Sementara itu, total kapasitas yang dimiliki terminal mencapai 250.000-30.000 TEUs.
"Okupansi kita masih 30 persen. Jadi kalau okupansi 30 persen, artinya masih 70 persen lowong itu. Justru langkah kita ke depan ini untuk meningkatkan okupansi," terang I Nengah kepada Tim Jelajah Pelabuhan Bisnis Indonesia, Selasa (13/9/2022).
Untuk meningkatkan okupansi, I Nengah berharap agar ke depannya TPK Ambon bisa menjadi hub untuk kapal-kapal yang berlayar menuju kawasan Indonesia Timur.
Oleh sebab itu, dia juga berkonsolidasi dengan berbagai pihak utamanya pemerintah provinsi untuk bisa mengoptimalkan potensi ekspor komoditas asli dari Ambon. Misalnya, ekspor komoditas perikanan.
Baca Juga
Pada 2021 saja, potensi perikanan dari wilayah pengelolaan perairan (WPP) 714 atau di sekitar perairan Laut Banda tercatat mencapai 788.939 ton. Angka tersebut setara dengan muatan 39.447 TEUs.
Sementara itu, berdasarkan data dari TPK Ambon, muatan ikan yang melalui pelabuhan tersebut hanya sekitar 1,64 persen atau 651 TEUs. Selebihnya, justru dikirim melalyu Pelabuhan Indonesia Bagian Barat.
"Kalau produk-produk perikanan ini bisa melewati Pelabuhan Ambon, bisa ekspor dari Ambon, ini kita harapkan throughput di Ambon meningkat," ujar I Nengah.
Adapun, saat ini durasi port stay kapal-kapal di TPK Ambon maksimal sekitar 20 jam. Sebelum bertransformasi mulai 2019, durasi penambatan kapal bisa melewati dua sampai dengan tiga hari.
Hal tersebut juga tidak lepas dari fasilitas yang sekarang sudah tersedia di terminal seperti dua unit container crane (CC), lima unit RTG, FL 32 ton, dan dua unit reach stacker. Alhasil, kecepatan bongkar muat peti kemas di TPK Ambon kini diklaim melesat ke 26 sampai dengan 36 box ship per hour (BSH).