Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) menyebutkan telah menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2022 tahap pertama sebesar Rp2,61 triliun. Bantuan tunai langsung (BLT) sebagai kompensasi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) ini disalurkan kepada 4.361.792 pekerja atau buruh yang berhak.
Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan Dita Indah Sari menyampaikan, penyaluran BSU tahap pertama yang mulai disalurkan kemarin, Senin (12/9/2022) hingga pukul 17.00 WIB telah terserap kepada 4.112.052 orang dengan jumlah uang yang tersalurkan Rp2.467.231.200.000 atau Rp2,46 triliun.
Adapun dia merinci, hingga pukul 17.00 WIB, penyaluran di Bank BRI sudah mencapai 80 persen, Bank BNI 82,26 persen, Bank BTN 86,15 persen, dan Bank Mandiri 78,2 persen. Sehingga dia optimistis, penyaluran akan 100 persen tersalurkan hingga pukul 00.00 WIB.
“Sampai jam 5 tadi, 80,63 persen [yang sudah tersalur]. Kita sangat optimistis sampai jam 12 malam ini 100 persen tersalur,” kata Dita kepada Bisnis, Senin (12/9/2022).
Perlu diketahui, untuk penyaluran BSU tahap pertama, pemerintah telah mencairkan dana sebesar Rp2,61 triliun untuk 4.361.792 orang pekerja.
Dita melaporkan, dari 4.361.792 orang pekerja yang menerima bantuan, sebanyak 249.740 data tidak lolos. Artinya 249.740 orang tidak dapat menerima BSU tahap pertama.
Baca Juga
“Kenapa tidak lolos? Salah satunya ketika mau dikirim oleh bank himbara, bank penyalur, rekeningnya ternyata sudah tidak aktif, nama di NIK dengan di nomor rekening beda. Jadi itulah yang tidak lolos per hari ini [Senin, 12/9/2022],” jelas dia.
Di lain sisi, pencairan BSU tahap kedua sedang dalam proses pendataan oleh BPJS Ketenagakerjaan. Proses pendataan diharapkan dapat masuk ke Kemenaker minggu depan.
“Mudah-mudahan sekitar 2-4 juta data. Jadi dalam minggu ini BPJS [Ketenagakerjaan] melakukan clean screen juga terhadap data itu, dari segi gajinya, cocok nggak, besaran gajinya, kemudian NIK nya benar atau tidak. Lalu pembayaran bulan Juli bener nggak, itu akan mereka seleksi sampai minggu depan, lalu minggu depan mereka kirimkan ke kita sebanyak 2-4 juta data,” pungkasnya.