Bisnis.com, JAKARTA - Peternak ayam broiler masih menunggu langkah konkret Kementerian Perdagangan dan Badan Pangan Nasional (Bapanas) untuk mengerek harga ayam yang anjlok.
Peternak ayam sendiri sudah bertemu dengan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) pada 2 September 2022. Namun, saat ini harga ayam di tingkat peternak masih Rp16.000 per kilogram/kg, jauh di bawah biaya produksi Rp20.000 per kg.
Sekretaris Jenderal Gabungan Asosiasi Pengusaha Peternak Ayam Nasional (Gopan) Sugeng Wahyudi mengatakan, dalam pertemuan tersebut, Mendag berjanji akan mencari solusi, sehingga harga ayam ras tidak jatuh di bawah harga produksi.
“Menetri akan mengumpulkan 3 sampai 4 perusahaan untuk mencarikan solusi karena perusahaanlah yg menguasai peredaran DOC [day old chiken] maupun ayam hidup di indonesia. Perusahaaan itu PT Charoen Pokhpan, Japfa Comfeed Indonesia, Malindo Feedmill,” ujar Sugeng, Senin (12/9/2022).
Sugeng menjelaskan adapun penyebab anjloknya harga daging ayam tersebut, diakibatkan melimpahnya pasokan ayam, terutama dari perusahaan-perusahaan besar. “Ayam hidup yang ada di kendang-kandang melimpah. Karena perusahaan besar juga produksi ayam seperti kami [peternak rakyat],” ujar Sugeng.
Selain harga ayam di peternak yang rendah, lanjut Sugeng, peternak juga banyak mengeluhkan harga pakan yang masih tinggi.
Baca Juga
Meski demikain, harga ayam di pasaran terpantau justru naik. Dilihat dari Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kementerian Perdagangan (SP2KP) pada Senin (12/9/2022) harga ayam di pasar-pasar tradisional di kisaran Rp34.700 per kg atau naik 0,29 persen dibanding sebulan lalu.
“Yang ada di pasar sudah dipotong. Sumbernya dari kami. Beli di kami murah jualnya mahal,” ujar Sugeng.
Mengenai harga ayam yang masih anjlok tersebut, Staf Khusus Mendag Zulhas, Oke Nurwan mengklaim hal tersebut sudah ranahnya Bapanas. “Yang pasti untuk barang pokok kewenangannya sudah beralih ke Bapanas,” ujar dia via WhatsAp, Senin (12/9/2022).
Saat dihubungi Bisnis, Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas, I Gusti Ketut Astawa masih belum memberikan jawaban hingga berita ini ditulis.