Bisnis.com, DENPASAR -- Progres pengerjaan jalan dan jembatan jelang KTT G-20 di Bali pada November 2022 hampir 80 persen. PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) dan PT Waskita Karya (WSKT) merupakan 2 kontraktor besar pelaksana proyek tersebut.
Mengutip laporan progres Program Bina Marga Persiapan Presidensi Indonesia Dalam KTT G-20 di Bali, total anggaran yang sudah terserap dalam proyek tersebut mencapai Rp236,71 miliar dari total alokasi dana senilai Rp381,75.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur - Bali, Apri Artoto, mengatakan terdapat 3 kegiatan pengerjaan proyek yang terus dikebut, yakni 2 pengerjaan fisik dan 1 pengawasan.
"Untuk proyek pengerjaan fisiknya kami targetkan selesai pada 15 Oktober 2022 mendatang," kata Apri saat ditemui di Bali pada Sabtu (10/9/2022).
PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) dan PT Waskita Karya (WSKT) merupakan 2 kontraktor besar pelaksana proyek pengerjaan fisik tersebut.
Perinciannya, WIKA mengerjakan proyek preservasi jalan dan jembatan dari Sp. Pesanggrahan - Nusa Dua - Uluwatu dan penataan lansekap bundaran, pedestrian, serta median ruas jalan Bandara Ngurah Rai - Venue.
Total anggaran yang dialokasikan untuk proyek tersebut senilai Rp241,40 miliar, sudah terserap sekitar Rp135,45 miliar, dengan progres mencapai 79,12 persen.
Lingkup pekerjaan proyek tersebut antara lain, Bandara Ngurah Rai, Underpass Dewa Ruci, pengerjaan pengaspalan, pekerjaan pedestrian, pekerjaan lansekap Median dan Telajakan.
Kemudian, pekerjaan lansekap Mangrove, pekerjaan parkir Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), serta pekerjaan akses dan parkir Garuda Wisnu Kencana (GWK).
Sementara itu, WSKT mengerjakan proyek peningkatan jalan Sp. Siligita - Kempinsky dan Showcase Mangrove. Proyek itu memiliki anggaran senilai Rp135,45 miliar, sudah terserap Rp97,52 miliar, dengan progres 87,08 persen.
Lingkup kegiatan proyek yang dilaksanakan WSKT terbagi atas 2 proyek. Pertama, parkir VVIP dan jalan akses Showcase Mangrove. Kedua, penataan Jalan Simpang Siligita - Kempinsky.
Namun, pengerjaan proyek yang dilaksanakan oleh WSKT menghadapi kendala sejalan dengan adanya pekerjaan galian kabel utilitas yang berdampak terhadap pengerjaan aspal.
Selain itu, kata Apri, terdapat tiang utilitas yang belum dicabut sehingga berdampak terhadap pekerjaan pedestrian dan lansekap.
