Bisnis.com, JAKARTA – Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan M. Zaini Hanafi mengungkapkan di tengah kelangkaan BBM di kalangan nelayan, Pertamina akan memenuhi kuota untuk nelayan kecil sesuai kebutuhan.
“Koordinasi dengan Pertamina dan BPH Migas intensif kita lakukan dan sudah disetujui kebutuhan nelayan 2,2 juta kilo liter,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Jumat (2/9/2022).
KKP terus berupaya dalam mempermudah akses nelayan dalam mendapatkan BBM khususnya bagi nelayan skala kecil. Sementara untuk skala industri, telah diterapkan harga BBM khusus untuk pelaku usaha kelautan dan perikanan.
“Sementara untuk industri, beberapa waktu lalu telah ada pertemuan antara perwakilan nelayan Pantura Jawa dengan Kantor Staf Presiden. Kita carikan solusi solar harga khusus untuk industri,” ujarnya.
Sebelumnya, Zaini menyampaikan bahwa saat ini harga BBM solar non subsidi di angka Rp18.000 per liter bahkan di daerah Indonesia Timur Rp23.000 per liter, yang sebelumnya hanya Rp8.000/liter.
Akibatnya, banyak kapal yang tidak melakukan penangkapan ikan meskipun sudah mendapatkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB).
Baca Juga
Meski terhambat akibat kenaikan harga BBM, capaian perikanan tangkap sepanjang semester I/2022 menunjukkan nilai positif, terbukti dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP) perikanan tumbuh 111,8 persen menjadi yang tertinggi di antara komoditas non-minerba lainnya.
Selaras dengan PNBP, volume produksi pun ikut meningkat mencapai 3,92 juta ton.
"Target kami produksi perikanan tangkap sampai akhir tahun sebanyak 8,3 juta ton. Sedangkan Nilai Tukar Nelayan (NTN) target 2022 sebesar 106, namun sampai Juni kemarin sudah mencapai 107,46. Ini luar biasa," ungkapnya (28/7/2022).
Sementara Ketua DPD Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Tengah Riswanto meminta agar pemerintah dapat menekan dan menurunkan harga solar khusus industri. Menurutnya harga khusus skala industri saat ini dinilai masih membebani pelaku usaha.
“Harga saat ini tidak sebanding dengan harga ikan. Apalagi kalau musim paceklik justru akan semakin membuat nelayan kesulitan,” katanya.