Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Garuda Ungkap 2 Skema Promo untuk Tekan Harga Tiket Pesawat

PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) akan menerapkan strategi untuk menekan harga tiket pesawat melalui pemberian promo.
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian
Karyawan melakukan perawatan pesawat milik PT Garuda Indonesia di dalam hanggar di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Cengkareng, Banten, Kamis (30/6/2022). Bloomberg/ Dimas Ardian

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) tidak akan mengubah harga tiket yang selama ini menempel di Tarif Batas Atas (TBA), tetapi memberikan ruang untuk melakukan promo pada periode tertentu.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menegaskan sebagai maskapai dengan jenis layanan penuh atau full service, perseroan berstrategi untuk menerapkan tarif yang hampir menyentuh TBA. Strategi tersebut, tekannya, tidak akan diubah atau diturunkan.

Namun, di sisi lain, maskapai pelat merah tersebut memberikan peluang atau kesempatan kepada masyarakat untuk bisa terbang dengan Garuda lewat sejumlah promo.

Rencana promo dan potongan harga, sebutnya, sudah rutin dilakukan. Momen tersebut juga bertepatan dengan arahan dari Presiden Joko Widodo untuk mengupayakan menstabilkan tarif tiket pesawat yang bisa langsung direspon oleh perseroan.

"Promo ada dua tipe dengan yang kami lakukan dengan memberi diskon atau bekerja sama dengan partner, dengan diskon tersebut diberikan oleh partner," ujarnya, Jumat (2/9/2022).

Menurutnya, kedua bentuk promosi tersebut harus dilakukan secara seimbang tidak bisa hanya mengandalkan promo yang dilakukan oleh maskapai sendiri.

"Perlu disadari ketika recover, maskapai juga butuh waktu bernapas. Makanya strateginya harus balance. Ini bagus banyak partner terlibat. Daripada partner bank kasih promo ke restoran mending ke maskapai aja," imbuhnya

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendorong agar maskapai nasional menerapkan diskon dan menjual tiket dengan harga murah pada hari Senin - Kamis pada siang hari.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan saat ini jumlah pesawat mengalami penurunan drastis karena sedang ada di bengkel pesawat. Menurutnya upaya untuk menambah jumlah pesawat dalam rangka menstabilkan tarif tiket pesawat masih membutuhkan waktu yang cukup panjang.

Dengan kondisi tersebut, saat ini upaya yang paling dapat direalisasikan sesegera mungkin adalah menurunkan tiket pada jam di luar periode peak.

"Kami akan pasang di media agar masyarakat mengakses tiket pesawat pada jam-jam dan hari yang belum penuh. Hari-hari tertentu seperti Senin atau Kamis, itu kan tidak terlalu ramai," ujarnya.

Tiko, sapaan akrabnya, memastikan bahwa harga tiket pada hari dan jam tersebut pasti lebih murah dibandingkan akhir pekan atau libur nasional. Dia juga mencontohkan maskapai nasional seperti Garuda group dan Lion group menggelar promo tersendiri bagi pemilik kartu kredit yang bekerja sama dengan Bank BNI.

Selanjutnya, maskapai lainnya juga bisa saling mengkombinasikan untuk bekerja sama dengan perbankan Bank Usaha Milik Negara (BUMN).

"Kombinasi aja yang bisa dapat paket promo murah bisa apply kartu kredit BNI, kita dorong bank bisa kerja sama dengan airlines," imbuhnya.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sendiri menargetkan agar harga tiket pesawat bisa turun sebesar 15 persen selama 4 hari ke-depan pada hari-hari di luar akhir pekan.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan saat ini sejumlah maskapai sudah melakukan promosi tiket pesawat agar harga tiket di luar periode peak bisa lebih murah. Salah satunya yang terdekat sudah dilakukan dengan Bank BNI. Hal ini, sebagai bagian dari upaya mengumpulkan dan berkoordinasi dengan maskapai.

Menhub menyebut Garuda Indonesia dan Lion Air juga sudah mulai melakukan promosi tersebut. Dengan demikian, minat masyarakat meningkat untuk naik pesawat pada hari biasa.

"Menurut saya tarif tiket pesawat bisa turun kira-kira 15 persen. Biasanya 3-4 hari ke-depan untuk non prime time. Biasanya Senin sampai Kamis, pada siang hari," ujarnya, Kamis (25/8/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper