Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno merespons positif penurunan harga tiket pesawat hingga 15 persen. Hal tersebut dinilai akan menjadi angin segar bagi industri pariwisata.
"Good news, berkat doa dan kerja sama semua pihak, harga tiket pesawat turun 15 persen dan jadi angin segar bagi industri pariwisata. Ini kita harus hargai upaya dari Kementerian Perhubungan, Kementerian BUMN, juga para pemangku kepentingan terkait,” kata Sandiaga dikutip, Selasa (30/8/2022).
Menurut Sandiaga, maskapai penerbangan dengan cepat menambah armada mulai dari Garuda Indonesia, Citilink, hingga Lion Group. Selain itu, AirAsia dan beberapa maskapai dari luar negeri juga ikut mendukung penambahan armada, sehingga harga tiket pesawat diharapkan akan lebih terjangkau, terutama saat memasuki masa-masa puncak liburan di akhir tahun.
"Kami akan mendorong agar ada penambahan rute-rute penerbangan baru," ujarnya.
Sandiaga meyakini, kenaikan harga tiket pesawat yang sempat terjadi dalam kurun waktu yang lama berpotensi untuk menurunkan kunjungan wisatawan ke destinasi wisata di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Menparekraf juga sekaligus menyampaikan sedang menggodok manajemen otoritas tunggal atau Single Authority Management untuk pengelolaan destinasi prioritas dalam RUU Pariwisata agar tidak terjadi koordinasi yang membuat distorsi di kalangan masyarakat.
“Kami berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait sehingga RUU ini bisa segera rampung dan disahkan. Diharapkan ini dapat meminimalkan potensi konflik serta memudahkan penataan pariwisata berkelanjutan. Juga memberi manfaat bagi penduduk sekitar sekaligus menjaga kelestariannya,” kata Menparekraf Sandiaga.
Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan agar harga tiket pesawat bisa turun sebesar 15 persen selama pada hari-hari di luar akhir pekan.
Budi Karya mengatakan saat ini sejumlah maskapai sudah melakukan promosi tiket pesawat agar harga tiket di luar periode peak bisa lebih murah.
Menhub menyebut Garuda Indonesia dan Lion Air juga sudah mulai melakukan promosi tersebut. Dengan demikian, minat masyarakat meningkat untuk naik pesawat pada hari biasa.
Menhub Budi Karya mengatakan terkereknya okupansi pesawat pada hari biasa bisa ikut menambah pundi-pundi pendapatan maskapai.
"Menurut saya tarif tiket pesawat bisa turun kira-kira 15 persen untuk non-prime time. Biasanya Senin sampai Kamis, pada siang hari," ujarnya.