Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

The Fed Hawkish, Goldman Sachs, Citigroup, dan RBC Rekomendasikan Dolar Singapura

Bank-bank besar di AS ini merekomendasikan dolar Singapura karena sikap hawkish The Fed diperkirakan meningkatkan permintaan mata uang negara ini.
Dolar Singapura menguat sepanjang minggu ketiga Agustus setelah pemerintah Negeri Jiran tersebut mengumumkan stimulus tambahan/ Bloomberg
Dolar Singapura menguat sepanjang minggu ketiga Agustus setelah pemerintah Negeri Jiran tersebut mengumumkan stimulus tambahan/ Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA -  Bank-bank besar di Wall Street merekomendasikan dolar Singapura di tengah ekspektasi bahwa berlanjutnya pengetatan moneter bank sentral akan mengerek permintaan untuk mata uang berkinerja terbaik di Asia Tenggara ini.

Dilansir Bloomberg pada Kamis (1/9/2022), Goldman Sachs Group Inc. memfavoritkan dolar Singapura di antara mata uang Asia, bersama dengan baht Thailand. Citigroup Inc. merekomendasikan untuk membeli mata uang Singapura ini saat penurunan.

Sementara itu, RBC Capital Markets mengatakan pengetatan kebijakan lebih lanjut oleh Monetary Authority of Singapore (MAS) — yang menggunakan valuta asing negara sebagai alat kebijakan utamanya — akan memperkuat dolar Singapura.

Meskipun reli penguatan greenback telah menghancurkan mata uang Asia tahun ini, dolar Singapura bertahan relatif baik berkat bank sentral yang hawkish dan pemulihan pertumbuhan ekonomi.

Dolar Singapura melemah 3,8 persen terhadap dolar AS sepanjang tahun 2022, tetapi telah menguat terhadap semua mata uang Asia kecuali dolar Hong Kong.

“Kami memperkirakan MAS akan mempertajam kemiringan nominal-effective-exchange-rate SGD sebesar 50 basis poin pada Oktober,” tulis ahli strategi Goldman Danny Suwanapruti dalam sebuah catatan penelitian, dikutip dari Bloomberg pada Kamis (1/9/2022).

Namun, mereka tetap menjadikan dolar Singapura sebagai mata uang favoritnya di Asia selain Jepang.

Dolar Singapura telah mengungguli mata uang lainnya karena MAS berusaha untuk mengekang inflasi yang mengamuk pada tingkat tercepat dalam hampir 14 tahun. Bank sentral secara tak terduga memperketat kebijakan bulan lalu untuk mendinginkan tekanan harga.

Dolar Singapura terpantau melemah 0,3 persen pada Kamis (1/9/2022) ke level S$1,4012 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper