Bisnis.com, TEMBAGAPURA - Presiden Jokowi Widodo berpesan agar PT Freeport Indonesia (PTFI) melakukan pengelolaan perusahaan dan operasional dengan baik, karena efek ekonominya yang sangat besar.
Presiden Jokowi dalam kunjungannya ke PTFI mengapreasiasi pendapatan perusahaan yang mencapai US$7,5 miliar pada 2021 atau sekitar Rp105 triliun (estimasi kurs Rp14.000 per dolar AS). Dengan pendapatan yang begitu besar, PTFI memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi Kabupaten Mimika, dan Papua secara umum.
"PTFI memiliki kontribusi besar terhadap [ekonomi] Mimika. Sekitar 68 persen PDRB [produk domestik regional bruto] Mimika berasal dari PTFI. Selain itu, PTFI berkontribusi terhadap 34 persen PDRB Papua," ujarnya dalam acara Silaturahmi Karyawan PT Freeport Indonesia bersama Presiden RI di Tembagapura, Kab. Mimika, Rabu (31/8/2022).
Jokowi datang bersama Iriana Jokowi, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Investasi/ Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Dia pun berpesan kepada Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas, agar pengelolaan pertambangan dilakukan dengan sangat hati-hati. Jika kinerja PTFI turun, maka akan berdampak terhadap ekonomi Mimika dan juga Papua.
"Titip ke Pak Tony, pengelolaan PTFI harus hati-hati. Ini tidak menyangkut Freeport saja, tetapi juga Mimika dan Papua. Kalau di sini turun [kinerjanya], maka [ekonomi] Papua bisa ikut turun," jelas Jokowi.
Baca Juga
Jokowi juga berharap penerapan 5G Mining di PTFI dapat membuat manajemen pertambangan semakin baik. Pada Kamis (1/9/2022), Jokowi akan meresmikan peluncuran penerapan teknologi 5G Smart Mining, yang merupakan kerja sama PTFI dengan Telkomsel.
Penerapan teknologi 5G dalam operasi penambangan PTFI merupakan yang pertama di Asia Tenggara. Kolaborasi PTFI dan Telkomsel diharapkan memiliki potensi tinggi untuk menjadikan tambang yang aman dan produktif di masa mendatang.
"Kita harapkan dengan masuknya 5G Mining, bagaimana manage tambang dengan sistem 5G berjalan dengan lebih baik. Selama ini, complicated memang mengembangkan tambang PTFI di ketinggian 2.000-3.000 mdpl, tetapi ternyata bisa dilakukan," imbuhnya.
Jokowi menjelaskan di tengah situasi yang tidak pasti seperti pandemi Covid-19, kemudian berlanjut perang yang menyebabkan krisis energi, pangan, dan finansial, Indonesia masih mampu bertahan. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal II/2022 mencapai 5,44 persen, dan inflasi terkendali 4,9 persen.