Bisnis.com, JAKARTA -- Tingginya permintaan pasar domestik terhadap produk makanan dan minuman (mamin) dinilai GAPMMI menjadi faktor yang akan menarik lebih banyak investor untuk menanamkan modal di sektor tersebut.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) Adhi Lukman menjelaskan 50 persen pengeluaran per kapita masyarakat Indonesia saat ini dikeluarkan untuk membeli keperluan makanan.
"Dari pengeluaran tersebut, sebanyak 30 persen disumbangkan oleh makanan olahan. Karena permintaan itu, akan banyak investor yang tertarik," jelasnya di Jakarta, Selasa (30/8/2022).
Menurutnya, tidak sedikit investor yang mulai melirik di sejumlah segmen di industri mamin, terutama es krim, biskuit, susu, dan bumbu-bumbuan.
Lebih dijelaskan para investor yang sudah menanamkan modal dan berbisnis di segmen-segmen telah melakukan ekspansi, sedangkan yang belum masuk sudah mulai melakukan investasi.
Terkait dengan hal itu, pelaku industri mamin optimistis investasi tahun ini berpotensi melampaui capaian rata-rata realisasi tahunan sektor tersebut senilai Rp65 triliun.
Baca Juga
Adhi mengatakan target optimistis tersebut mengacu kepada realisasi investasi di sektor mamin pada semester I/2022 senilai Rp43 triliun.
"Kalau semester I/2022 sudah mencapai Rp43 triliun, kami optimistis harusnya otomatis tahun ini realisasi investasi lebih dari Rp65 triliun, baik dari skema PMDN maupun PMA," ujarnya.
Untuk realisasi dari skema penanaman modal dalam negeri (PMDN), lanjutnya, investasi di sektor mamin nasional tahun ini sudah mencapai angka Rp24 triliun.
Realisasi tersebut sekitar 65 persen dari realisasi sebelum pandemi Covid-19 pada 2019 dengan capaian investasi tahunan di industri makanan dan minuman senilai Rp36,9 triliun.
Sementara untuk penanaman modal asing (PMA), realisasi investasi sektor mamin Indonesia semester I/2022 tercatat sedikit turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Total realisasi investasi sektor mamin pada paruh pertama tahun ini senilai US$,1,2 miliar. Turun dari periode yang sama tahun lalu dengan capaian realisasi senilai US$1,5 miliar.
Kendati demikian, jelas Adhi, realisasi investasi keseluruhan di sektor mamin tercatat cukup impresif.