Bisnis.com, JAKARTA - Setelah beberapa pekan lalu melakukan kegiatan Goes to Campus (GTC) di DIY untuk menemui 35 PTN-PTS yang ada di kota pelajar itu, B20 Indonesia kembali mengadakan agenda serupa. Kali ini di Universitas Pelita Harapan (UPH) yang terletak di kawasan Lippo Village, Karawaci, Banten, Sabtu (27/8/2022).
Dalam acara GTC ini, lebih dari 250 peserta menghadiri acara di kampus UPH Lippo Village maupun online, program ini bertujuan untuk mensosialisasikan B20 Indonesia, khususnya kepada mahasiswa dan pengusaha lokal serta mengajak mereka untuk terlibat aktif dalam menyukseskan KTT G20 dan B20 yang akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 13-14 November.
Lebih lanjut, program ini mencerminkan upaya B20 dalam mengadvokasi rekomendasi kebijakan G20. B20 telah menggelar berbagai side event dan dialog yang membahas rekomendasi kebijakan terkait tiga prioritas G20, yaitu; Transisi Energi, Infrastruktur Kesehatan dan Digitalisasi. B20 Indonesia menerjemahkan ketiga prioritas tersebut menjadi enam Task Force dan satu Action Council yang selama beberapa bulan terakhir telah membahas dan merumuskan kebijakan yang tepat untuk negara-negara G20.
Dalam GTC di UPH Lippo Village, Chair of B20 Indonesia Shinta Kamdani berkesempatan secara langsung memberikan penjelasan mengenai B20 kepada ratusan mahasiswa UPH. Sebelumnya, Shinta memberikan selamat dan apresiasi kepada UPH yang dipilih Kemenko Perekonomian sebagai kampus pertama di Indonesia bahkan Asia Tenggara yang menjadi G20 Studies Center sejak 2021.
“Luar biasa, tadi saya sempat mengunjungi G20 Studies Center UPH. Ini hub program pendidikan seperti magang, mempromosikan kebijakan berbasis penelitian, jaringan sarjana dan praktisi yang berkepentingan dengan G20. Tentunya ini akan selaras dengan B20 Indonesia sebagai bagian dari G20 Indonesia. Harapannya UPH akan dapat mendukung, memberikan gagasan, ide terkait rekomendasi kebijakan yang sedang dirumuskan oleh Task Force dan Action Council B20 Indonesia,” kata Shinta, Sabtu (27/8/2022).
Shinta menjelaskan Indonesia merupakan negara di Asia Tenggara yang pertama terpilih menjadi Presidensi G20 dan ini merupakan suatu kehormatan sekaligus kesempatan besar bagi kita untuk menunjukkan bagaimana komitmen dan langkah strategis yang dilakukan Indonesia dalam rangka mendorong dunia untuk bangkit dan pulih secara bersama pascapandemi.
Dalam kesempatan ini, Shinta juga menjelaskan posisi B20 Indonesia sebagai outreach group dari G20 yang mewakili komunitas bisnis internasional. Melalui keberadaan para pelaku dan pimpinan bisnis terkemuka dari seluruh dunia, B20 merefleksikan peran sektor swasta sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi yang kuat, berkelanjutan, dan berimbang.
Sebagai Presidensi G20-B20, lanjut Shinta, Indonesia memiliki kesempatan dan peluang untuk menonjolkan program prioritas yang berkaitan dengan kepentingan nasional dan negara-negara berkembang agar lebih inklusif dan adil seperti fokus pada perempuan, digitalisasi dan UMKM. Pasalnya, selama ini agenda G20 biasanya selalu didominasi oleh kepentingan negara-negara maju sehingga tetap melahirkan kesenjangan dengan negara berkembang.
“B20 Indonesia memiliki legacy yang merupakan upaya kolaboratif berkelanjutan negara-negara G20 guna memecahkan tantangan global dan mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Ada enam legacy yang disiapkan antara lain Carbon Center of Excellence, Global Blended Finance Alliance, B20 Wiki, One Global Women Empowerment, digitally enabled “Always On” global pathogen monitoring system, serta global One Shot campaign,” ujar Shinta.
Dalam acara B20 Indonesia GTC UPH Lippo Village ini juga ada acara seminar yang menghadirkan Charles Honoris, WKU KADIN Indonesia Bidang Kesehatan sekaligus anggota DPR RI; Lenita Tobing, Managing Director and Partner BCG; Yohannes Lukiman, President Commissioner of Ascend Group dan dipandu oleh Muhammad Hadiyanto, Board of G20 Studies Center UPH.
Seminar GTC ini terselenggara atas kerjasama UPH Festival dan G20 Studies Center dan B20 Indonesia. UPH Festival merupakan program tahunan yang dirancang sebagai orientasi kampus bagi mahasiswa baru dan juga sebagai ajang awal kehidupan akademik dan kampus mereka.
Dengan lebih dari 4.000 mahasiswa baru tahun ini, UPH Festival dengan bangga mengambil tema “Change Mind and Hearts” dengan harapan para mahasiswa dapat memenuhi panggilan mereka, mengembangkan potensi mereka secara maksimal dan bertransformasi menjadi agen perubahan di sepanjang jalan.
Sejak didirikan pada tahun 1994, UPH berkomitmen untuk mengembangkan pemimpin yang kompeten dan profesional yang memiliki pengetahuan yang benar, iman dan karakter yang saleh. UPH juga menjalin kemitraan dengan dunia industri, baik di dalam maupun di luar negeri, membuka pintu bagi lulusan untuk memasuki dunia kerja.