Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jika Harga BBM Naik, Bos BI Proyeksi Inflasi 2023 Tembus 4 Persen

Pada Juli 2022, tingkat inflasi tercatat telah mencapai 4,94 persen secara tahunan, didorong komponen begejolak atau volatile food.
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P
Pengemudi ojek online mengisi BBM di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di Jakarta, Selasa (14/4/2020). /Bisnis-Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan bahwa tingkat inflasi pada tahun depan masih berpotensi melebihi level 4 persen, atau di atas sasaran 2–4 persen.

Hal ini disampaikannya di rapat kerja bersama dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (30/8/2022).

“Untuk inflasi, indikasinya risiko inflasi akan lebih tinggi dari 4 persen tahun ini maupun tahun depan,” kata Perry.

Sebagaimana diketahui, BI memperkirakan tingkat inflasi pada tahun ini berpotensi mencapai 5,24 persen hingga akhir 2022.

Sejalan dengan itu, tingkat inflasi komponen inti yang sebelumnya diperkirakan tetap terkendali dalam sasaran 2 hingga 4 persen, diperkirakan akan mencapai level 4,15 persen pada akhir 2022.

Perkiraan inflasi inti yang tinggi tersebut sebagai dampak dari rambatan kenaikan inflasi pangan dan harga yang diatur pemerintah, ditambah dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM subsidi ke depan.

Pada Juli 2022, tingkat inflasi tercatat telah mencapai 4,94 persen secara tahunan. Perkembangan tersebut disebabkan oleh tingkat inflasi harga bergejolak (volatile food) yang mencapai 11,47 persen secara tahunan.

Kenaikan inflasi pada harga bergejolak dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan global dan terganggunya pasokan.

Sejalan dengan itu, inflasi pada kelompok harga yang diatur pemerintah juga meningkat tinggi, menjadi sebesar 6,51 persen secara tahunan.

Sementara itu, tingkat inflasi inti masih tercatat rendah pada Juli 2022, sebesar 2,86 persen secara tahunan.

Adapun survei Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan hingga Juli 2022 tingkat inflasi 67 dari 90 kota di Indonesia telah melampaui target Bank Indonesia (BI), yakni 3 plus minus satu persen. Kepala Badan Pusat Statistik Margo Yuwono mengatakan komoditas penyumbang andil inflasi terbesar yang sering muncul sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd) di 67 kota adalah cabai merah, bawang merah, rokok kretek, ikan tongkol, dan angkutan udara.

"Sebagai rangkuman dari 67 kota yang dihitung BPS, penyumbang utamanya kurang lebih sama secara nasional, jadi persoalan cabai merah, bawang merah itu  terdapat di semua wilayah," kata Margo dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah, pada Selasa (30/8/2022).


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Maria Elena
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper