Bisnis.com, Jakarta, – Pemerintah Indonesia dengan bantuan sektor swasta berkomitmen untuk mencapai Net Zero Emission di tahun 2060. Untuk mencapai ambisi nol emisi, industri nasional dituntut untuk melakukan transisi menuju Net Zero Company.
Proses transisi ini sendiri tidak mudah, sehingga dibutuhkan dukungan yang sangat besar dari berbagai pihak. Untuk membantu perusahaan nasional dalam proses transisi ini, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia membentuk KADIN Net Zero Hub.
KADIN Net Zero Hub merupakan inisiatif untuk mendukung perusahaan nasional mencapai target Net Zero Emission dengan membangun ekosistem bisnis yang berkelanjutan dan meningkatkan daya kompetisi di pasar global.
KADIN Net Zero Hub (KADIN NZH) berkolaborasi dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD), WRI Indonesia, dan Carbon Disclosure Project (CDP) yang memberikan pendampingan kepada para perusahaan dalam upaya transisi hijau ini.
Untuk mencapai tujuan itu, KADIN Net Zero Hub mengadakan diskusi yang bertajuk CEO Networking Forum yang bertema “Business Leadership and Collective Actions towards Net-Zero Emissions”, Senin (29/8/2022).
Ketua Tim Kerja Harian KADIN Net Zero Hub, M. Yusrizki mengatakan KADIN NZH berperan sebagai ecosystem enabler bagi sektor publik maupun swasta yang berkomitmen untuk mengurangi emisi GRK hingga 29 persen pada 2020-2030 sesuai Paris Agreement 2015.
Baca Juga
“KADIN Net-Zero Hub ini platform yang membantu dunia bisnis untuk bergerak bersama menuju Netral Emisi, dengan cara membangun kemitraan strategis dan ekosistem Net Zero di Indonesia,” kata Yusrizki, Senin (29/8/2022).
KADIN NZH, kata Yusrizki, akan membantu perusahaan-perusahaan merencanakan, menjalankan, dan melaporkan aksi-aksi konkret untuk mencapai netral emisi.
Ia juga mengatakan melalui CEO Networking Forum diharapkan tercipta kepemimpinan dan aksi kolektif sektor bisnis dalam bergerak bersama menuju Net Zero dan membangun ekonomi hijau Indonesia yang berdaya saing tinggi.
CEO Networking Forum ini bertujuan memberikan informasi kepada perusahaan-perusahaan mengenai peran KADIN NZH dalam mendorong transisi bisnis menuju Net Zero, kepemimpinan, jaringan serta kolaborasi antar sektor bisnis untuk mendukung komitmen perusahaan Indonesia.
Lebih lanjut, Yusrizki juga mengatakan perlunya gotong royong dalam mencapai Net Zero Emission tahun 2060. Baik swasta maupun pemerintah memiliki tanggung jawab yang sama dan seimbang untuk mencapai nol emisi.
“Saat ini sudah ada 30 perusahaan yang menandatangani nota persetujuan untuk menjadi net zero company. Diharapkan angka ini bertambah mencapai 50-70 perusahaan tahun ini. Perusahaan financing pun juga akan bertransisi menjadi net zero company. KADIN NZH ini koalisi besarnya,” ucap Yusrizki.
Dalam dialog CEO Networking Forum ini hadir para pemimpin lembaga dan bisnis dari 50 perusahaan berbagai sektor di antaranya Tim Kerja Harian KADIN NZH, Octavianus Bramantya; SBT Engagement Manager CDP Indonesia, Dedy Mahardika; Sustainable Business and Corporate Engagement Manager WRI Indonesia, Nanda Noor serta Executive Director IBCSD, Indah Budiani.
Forum ini juga menyampaikan beberapa poin penting seperti bagaimana tahapan bisnis memulai proses transisi dengan menggunakan kerangka kerja berbasis Science Based Target Initiative (SBTi), menghitung inventori emisi gas rumah kaca (GHG inventory) dan pelaporan perubahan iklim (Climate Disclosure) mengacu kepada CDP.