Bisnis.com, JAKARTA – Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) berencana mengirimkan tenaga kerja Indonesia ke Jepang dan Jerman.
Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengungkapkan bahwa penempatan akan segera dilakukan pada akhir 2022. Sebelumnya, pemerintah telah melepas keberangkatan pekerja migran Indonesia Korea Selatan melalui program government to government atau G to G hari ini, Senin (29/8/2022).
“Jepang akan mulai di awal 2023, karena setiap batch angkatannya setiap tahun. Sebelum mengakhiri 2022, Jerman itu pilot project awal akan dilakukan pelepasan,” paparnya usai melepas 470 PMI Korea Selatan di Hotel El Royale Jakarta, Senin (29/8/2022).
Saat ini, penempatan melalui BP2MI, program G to G, hanya tersedia bagi tiga negara, yakni Korea Selatan, Jepang, dan terbaru Jerman. Sementara untuk penempatan di negara lainnya dilakukan secara perseorangan atau melalui Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia (P3MI).
Benny pun berharap program G to G tersebut dapat diperluas mencapai 18 negara sehingga negara dapat lebih berkontribusi dalam penempatan PMI.
“Mudah mudahan dari 18 negara yang kami ajukan dibuka G to G, dapat dikabulkan Kemenaker,” harapnya.
Mengacu pada data BP2MI pada semester I/2022, total penempatan PMI sebanyak 62.187 penempatan melalui berbagai skema ke berbagai negara.
Adapun skema penempatan yang dilakukan oleh BP2MI sebanyak 3.315 penempatan dan P3MI sejumlah 47.953 penempatan. Artinya 77 persen penempatan PMI dilakukan oleh P3MI, sementara BP2MI hanya 5,3 persen dari total penempatan.
Sementara hingga hari ini, Kamis, 29 agustus 2022, Benny memaparkan total penempatan pekerja untuk Korea Selatan oleh BP2MI sudah di angka 6.348 khusus untuk sektor manufaktur dan perikanan.
Sementara total keseluruhan selama 2022 telah mencapai 98.529 penempatan, melebihi jumlah total penempatan selama 2021, yakni 72.000 orang.