Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemenperin: Sektor ILMATE Tumbuh 6,65 Persen Kuartal II/2022

Kemenperin menuturkan sektor ILMATE mampu tumbuh hingga 6,65 persen pada kuartal II/2022.
Ilustrasi industri logam.
Ilustrasi industri logam.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat pertumbuhan sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika (ILMATE) pada kuartal II/2022 sebesar 6,65 persen.

“Pertumbuhan Produk Domestik Bruto [PDB] sektor ILMATE sejak kuartal II/2021 selalu lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Sekretaris Direktorat Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, M. Arifin dalam keterangan resmi, Sabtu (27/8/2022)

Arifin menjelaskan, torehan gemilang tersebut sekaligus menunjukkan bahwa sektor ILMATE berperan penting pada pembentukan PDB nasional.

“Dilihat dari kontribusinya, sektor ILMATE memegang peranan sebesar 3,87 persen terhadap perekonomian nasional, dan 24,17 persen terhadap industri pengolahan nonmigas,” sebutnya.

PDB sektor ILMATE merupakan gabungan dari sektor industri logam dasar (21,7 persen), industri barang dari logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik (36,1 persen), industri mesin dan perlengkapan YTDL (7,1 persen), serta industri alat angkutan (35,1 persen).

Sementara itu, subsektor ILMATE yang mengalami pertumbuhan PDB terbesar pada kuartal II-2022, yakni industri logam dasar dengan mencapai 15,79 persen (y-on-y).

“Untuk meningkatkan daya saing industri logam dasar, Direktorat Jenderal ILMATE menjalankan program hilirisasi Sumber Daya Alam logam dengan mendorong hilirisasi bauksit, tembaga, dan timah yang akan membangun ekosistem industri dalam negeri yang terintegrasi dan mendukung pengembangan ekosistem ekonomi hijau dunia,” papar Arifin.

Pertumbuhan terbesar kedua untuk subsektor ILMATE pada kuartal II/2022, yaitu pada industri mesin dan perlengkapan sebesar 11,22 persen (y-on-y). Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan permintaan untuk komoditas alat berat akibat menggeliatnya bisnis pada sektor pertambangan dan penggalian.Berikutnya, pertumbuhan terbesar disusul oleh sektor industri alat angkutan yang mencapai 7,35 persen (y-on-y).

Kemenperin mengatakan akan terus memberikan dukungan terhadap pertumbuhan dan ekspansi sektor industri otomotif melalui berbagai upaya, seperti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

“Sektor industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik juga tumbuh positif dengan angka 0,26 persen [y-on-y],” imbuhnya.

Pada perdagangan Januari-Juni 2022, nilai ekspor komoditas elektronika mencapai US$ 4,17 miliar. Menurut Arifin, Indonesia memiliki kekuatan sebagai pasar produk jadi elektronika dan memiliki SDA dalam pembuatan produk elektronik. Kekuatan ini perlu dioptimalkan melalui ketersediaan tenaga ahli dalam merakit produk elektronik dan peningkatan investasi industri elektronik.

“Untuk mendukung pengembangan industri elektronik, pemerintah akan menyusun roadmap industri elektronik Indonesia, membangun Elektronik Industrial Park, mengembangkan sumber daya manusia dengan keterampilan tinggi dan kegiatan RDE di bidang elektronik, serta menyelenggarakan kerja sama internasional dan domestik di industri elektronik,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Khadijah Shahnaz
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper