Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sandiaga Uno Buka-bukaan, Jokowi Minat Beli Minyak dari Rusia

Menparekraf Sandiaga Uno mengungkap fakta bahwa Presiden Jokowi berminat untuk beli minyak dari Rusia.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) seusai usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Presiden menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian. ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev/rwa.
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (kanan) seusai usai menyampaikan pernyataan bersama di Istana Kremlin, Moskow, Rusia, Kamis (30/6/2022). Presiden menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian. ANTARA FOTO/BPMI-Laily Rachev/rwa.

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebenarnya tertarik untuk membeli minyak mentah dari Rusia, yang berada di bawah harga pasar internasional.

Menurutnya, Rusia pun telah menawarkan minyak 'murah' kepada Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Sandiaga Uno dalam acara CEO Mastermind 7. Cuplikan paparannya mengenai perang dan minyak Rusia diunggah dalam akun instagram miliknya, @sandiuno pada Sabtu (20/8/2022).

Sandi menyebut bahwa Rusia telah menawarkan minyak kepada Indonesia dengan harga murah. Tak tanggung-tanggung, menurut Sandi, tawarannya 30 persen lebih murah dari harga internasional sehingga menjadi menarik.

Dia bertanya kepada audiens, apakah jika mereka mendapatakan tawaran itu akan mengambil minyak dari Rusia, dan sebagian besar menjawab iya. Sandi lantas mengungkap bahwa Jokowi pun memiliki pikiran yang sama, yakni membeli minyak dari Rusia.

"Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil gak? Ambil gak? Pak Jokowi pikir yang sama, ambil," ujar Sandi, dikutip dari unggahannya pada Senin (22/8/2022).

Meskipun begitu, menurutnya, pemerintah masih mempertimbangkan opsi membeli minyak dari Rusia. Pasalnya, terdapat risiko embargo dari Amerika Serikat jika Indonesia membeli minyak dari Rusia, yang menunjukkan gestur keberpihakan terhadap salah satu poros.

Dalam kutipan (caption) unggahannya, Sandi menyebut bahwa Indonesia harus bersikap bijak. Indonesia tidak harus pro terhadap salah satu negara, tetapi harus pandai mengambil peluang dengan kalkulasi yang matang demi kebangkitan ekonomi.

"Optimis! Kita bisa melewati badai ini dengan baik melalui beragam inovasi, adaptasi, dan kolaborasi, serta beragam kebijakan yang tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu," tulis Sandi.

Sebelumnya, Amerika Serikat (AS) dan Negara G7 mengajak Indonesia untuk menetapkan batas harga atau price cap terhadap minyak Rusia. Hal tersebut disampaikan oleh Pejabat Pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam pertemuan yang dihadiri Bisnis, Selasa (9/8/2022) di Kedutaan Besar Amerika Serikat, Jakarta.

Dia menjelaskan bahwa kedatangan pihak pemerintah AS ke Jakarta untuk mengajak pemerintah Indonesia mengambil langkah atas kenaikan harga minyak global akibat Rusia. Pejabat itu menyebut bahwa negara-negara G7 berkomitmen untuk tidak mengimpor minyak dari Rusia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper